2

59 9 0
                                    

Ketika jam istirahat datang, di tempat duduknya, Hara mulai merobek kertas, setelah itu ia mengeluarkan spidolnya, dan mulai menuliskan sesuatu.

Aku tidak membuat tulisan itu. Aku difitnah. Aku dan Kai tidak saling mengenal dan kami tidak melakukan apapun. Kim Hara.

Setelah menuliskannya, Hara berjalan keluar kelas dengan langkah lebar, ingin dengan segera memberikan pernyataan yang sebenarnya ke semua orang, sebelum semuanya benar-benar percaya pada fitnah tersebut. Entah siapa yang membuatnya, dan entah apa yang ingin orang itu lakukan padanya sehingga memfitnahnya dengan cara keji seperti itu. Sebenarnya, Hara ingin marah dan mengeluarkan kekesalannya sekarang. Tapi dia sadar, bahwa di sekolah tidak ada yang memihak padanya. Melakukan tindakan seperti itu malah akan membuatnya semakin dikucilkan, karena tidak akan ada yang percaya padanya satu orang pun. Hara tahu itu.

Hara berhenti di depan mading, kemudian menempelkan kertas berisi tulisannya itu di sana. Hara merasakan orang-orang di sekitar yang ikut berhenti dan melihat tulisan itu. Namun, bukannya percaya, mereka malah berdecak sinis.

"Yak, anak udik! Begini, kah caramu cari perhatian?"

"Obsesimu kepada Kai sudah kelewatan! Sampai kapan pun kau tidak akan bisa mendapatkan hatinya!"

"Apakah kau menculiknya? Atau kau memberi Kai obat sehingga mau menghamilimu??"

"Itu sebabnya kita harus jauh-jauh dari anak pelacur. Mereka tidak punya harga diri!"

Setelah kertas itu tertempel sempurna, Hara menutup mata dan menghela napas. Ia berusaha sabar. Ia tidak ingin mengeluarkan energinya hanya untuk meladeni mereka lagi. Pengalamannya di bulan kemarin, saat dirinya berani melawan semua orang karena membela diri bahwa dirinya bukanlah cewek simpanan salah satu guru di sekolah, berakhir membuatnya babak belur. Mereka memfitnahnya hanya karena mereka tahu kalau Hara berasal dari keluarga yang kurang mampu. Beruntungnya, Pak Lim, setelah itu dengan tegas memberi pernyataan bahwa gosip mengenai dirinya dan Hara adalah palsu. Dan sampai sekarang, Hara belum tahu siapa pelakunya.

Hara tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Cukup sudah, dia tidak mau rasa traumanya semakin parah. Jadi mulai saat itu, Hara tidak akan menanggapi apapun kepada mereka yang sengaja menyakitinya.

Hara berbalik, memandang mereka semua. "Aku hanya ingin memberi pernyataan yang benar, kalau tulisan yang berkatian antara aku dan Kai itu palsu. Aku tidak membuatnya, kami tidak saling kenal, dan aku tidak hamil."

Entah kenapa, setelah mengatakannya, mereka semua tidak percaya, malah semakin menunjukan raut curiga.

"Hara! Kau punya penyakit mental, ya? Atau berkepribadian ganda?" kata salah seorang cewek berprawakan besar, "Kau itu menyedihkan sekali, pandai mencari perhatian! Apa kau berharap agar Kai bisa tertarik padamu karena ini??"

Hara merasa dadanya sakit setelah mendengar ucapan itu. Tega sekali, batinnya. Jennie hanya bisa bergeming menatap gadis itu dalam diam.

Tahu-tahu seorang cewek datang, berjalan dengan cepat, menyeruduk orang-orang mendekati Hara dan langsung menamparnya. Hara tersentak, tamparan itu langsung memusingkan penglihatannya.

"Berani sekali kau melakukan ini kepada pacarku? Apakah kau gila? Kau masih belum puas sudah menjadi pelacur? Hah?" sentaknya, dia adalah Mi Rae.

Hara menggenggam pipinya, menahan tangisannya tumpah. "Aku tidak melakukannya! Bukan aku yang menulis itu!!"

"Pergi saja ke neraka jika tujuanmu hanya ingin merebut cowok orang lain!" lanjut Mi Rae, kedua matanya nyalang. "Kau tidak lebih dari sampah jalanan. Jual saja dirimu pada para pejabat kaya. Harga dirimu sepertinya seharga uang mereka."

You are my sunshine || taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang