7

944 57 16
                                    

Di sebuah mansion gelap yang cahaya lampunya cuma obor, sebuah lukisan besar bergambar monster di tembok besar mansion tersebut. Dan ada seorang pria berambut merah memakai jubah merah darah yang sedang memandang lukisan itu dengan wajah datar.

"Tumben sekali kau memandang lukisan, Guy-kun" ujar seorang wanita berambut coklat dengan setengah berbadan ular.

Dan di sisi wanita itu ada seorang pria berkepala tengkorak dengan pakaian preman, seperti celana jeans robek-robek, jaket hitam kulit dan sarung tangan juga.

"Ah rupanya kalian Leviathan, Orion" ujar pria bernama Guy itu.

"Bisakah kau memanggilku Katerea saja, Guy-kun? Kau selalu memanggilku nama belakangku" ujar wanita bernama Katerea dengan ekspresi ngambek.

"Terserah." balasnya acuh tak acuh.

Pria berkepala tengkorak bernama Orion itu mendekati langkahnya ke depan, menatap Guy dengan tenang.

"Jadi apa rencana kita selanjutnya, Guy?" tanya Orion.

"Entahlah. Jujur saja aku merasa tidak punya rencana lagi selanjutnya, aku merasa stuck untuk melakukan rencana lagi" jawab Guy meminum wine di gelas yang di pegangnya.

"Jangan terlalu memaksa Guy-kun. Kita masih punya banyak waktu untuk membebaskan Maou-sama dari segel para Kaisar" ujar Katerea dengan pandangan khawatir.

Guy mengangguk dengan senyumannya. Membuat wanita setengah ular itu merona melihat Guy tersenyum.

"Kau benar. Kita masih punya banyak waktu, untuk sementara ini kita cari orang dulu untuk menggantikan Dhorm. Dan apa kalian tahu Orion, Leviathan tempat ini tempat apa dulunya?" ujar Guy pada dua rekannya.

Orion ataupun Katerea menggelengkan kepalanya. Tidak tahu jawabannya.

"Dulunya tempat ini adalah tempat perang pertama Dunia sihir, dan pada saat itulah Maou-sama memanfaatkan hal tersebut untuk memusnahkan para manusia kuat supaya rencana Dunia dipenuhi kegelapan akan sukses. Tapi sayangnya para manusia itu bekerja sama dan menyegelnya di tempat yang sangat jauh yang bahkan kita tidak tahu tempatnya, yang bisa membuka segelnya adalah mereka sendiri atau salah satu dari mereka mati supaya segelnya melemah" jelas Guy melihat keluar yang hanya ada tanah gersang dan bau-bau bangkai yang tidak menyenangkan.

"Hmm... Benar juga, aku baru sadar bahwa tempat ini adalah bekas peperangan Dunia sihir pertama" ucap Orion.

"Lalu kenapa kita tidak menyerang salah satu Kekaisaran saja untuk membunuh Kaisar nya dan melemahkan segelnya, Guy-kun?" tanya Katerea.

"Tidak. Itu terlalu beresiko, jika kita menyerang salah satu Kekaisaran dan membunuh Kaisar juga belum tentu segelnya melemah. Setidaknya kita harus membunuh 2, 3 atau 4 Kaisar supaya segelnya benar-benar melemah" jawab Guy.

Orion mengangguk menyetujui jawaban Guy.

"Yah itu benar, jika kita menyerang Kekaisaran lain dan menghancurkannya yang ada Kekaisaran lainnya akan meningkatkan kekuatan mereka dan kewaspadaannya. Lebih buruk lagi mereka akan bekerja sama lagi" ucap Orion.

Katerea mengangguk mengerti, lalu Guy berjalan melewati mereka sambil meminum wine nya.

"Untuk sementara ini carilah dulu iblis yang pantas untuk menggantikan Dhorm, lebih bagus kalau dia lebih potensial dibanding Dhorm..." ucap Guy lalu menghentikan langkahnya dan melirik Orion yang dibelakangnya.

"Dan satu hal lagi, cari orang yang membunuh Dhorm itu dan bunuh dia supaya tidak ada ancaman di masa depannya. Para Kaisar saja sudah merepotkan apalagi ini manusia yang bisa membunuh salah satu Jendral kebanggan Maou-sama."

King of Draco Sine a ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang