1. Menjadi Bajak Laut.

101 13 0
                                    

Shells Town.


.

"Minggir Minggir, berikan jalan untuk peliharaan ku!" Ujar Helmeppo dengan keras, sambil berjalan di belakang serigala peliharaannya yang berlaku seenaknya di Shells Town. Penduduk sekitar yang sedang berjualan ataupun sekedar berjalan, langsung berlari ketakutan.

Tidak hanya membuat kerusuhan di jalanan, hewan peliharaan Helmeppo itu pun membuat kerusuhan lain di dalam sebuah kedai makan. Naik ke atas meja dan memakan makanan pelanggan seenaknya, tidak ada yang berani mendekat, memarahi, ataupun mengusir hewan peliharaan itu.

"Ribut sekali, aku tak bisa fokus makan." keluh gadis bersurai berwarna silver, dengan setengah wajahnya tertutup oleh tudung jaket. Yuki.

"Abaikan saja, dan habiskanlah makananmu itu." Ujar pemuda berambut hijau lumut, dengan 3 pedang yang selalu dibawa kemana-mana. Zoro.

"Jangan. Hentikan!" 

Rika, anak kecil dari pemilik kedai mencoba mengusir hewan itu dengan mengibaskan sapu di dekatnya, tidak benar-benar mengenai hewan itu. Bagaimana pun, anak kecil itu juga takut, tapi dia tak mau makanan buatan ibunya, yang disediakan untuk pelanggan malah dimakan oleh serigala yang tiba-tiba membuat rusuh.

"Hei kau! Apa kau keberatan jika hewan peliharaanku itu ingin makan?" dengan tampang sombong, sambil memikul satu pedang di pundaknya, Helmeppo menatap Rika.

"Rika, hentikan. Itu akan membawa masalah." Ibu Rika menatap anaknya kawatir.

"Hihihihi." Helmmepo tertawa jahat sambil menatap Rika. Tak lama kemudian serigala peliharaannya menatap Rika, siap menerjang gadis kecil itu. 

"AAAAA." Teriak Rika saat akan di terjang oleh serigala itu. 

BRAK!!!

Sebuah kursi dari belakang Rika terlempar, hingga mengenai Serigala itu yang langsung jatuh dan tak bisa bangun lagi.

"Lihat, siapa yang tadi menyuruh abai, dan sekarang malah beraksi duluan." gumam Yuki, tanpa melihat pemuda yang duduk disampingnya. Fokus gadis itu, tetap pada sepiring makanan pencuci mulut di depannya.

"Inugata.... Siapa yang berani melakukan itu?" Helmeppo menatap semua pelanggan dengan kesal. "Apa yang kau lakukan????!! Hah.... Jangan-jangan... kau... kaizoku gari no zoro?!" Helmeppo berjalan pelan ketakutan, sambil menunjuk dengan pedang, saat melihat Pemuda berambut hijau lumut, dengan tiga pedang. Roronoa Zoro.

"Memangnya kenapa?" Zoro bertanya santai, sambil menikmati makan miliknya. Sama sekali tak menolehkan tatapannya pada Helmeppo.

"Kenapa kaizoku gari sepertimu, ikut campur urusan angkatan laut?!" Helmeppo berujar keras, sambil menunjuk Zoro dengan pedang yang terayun gemetar.

"Biarkan aku menikmati makanan ku dulu." Zoro menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Kau!" Kesal diabaikan, Helmeppo menyerang Zoro dengan pedangnya. Tapi dengan mudah dihindari Zoro, yang kemudian menendang pedang itu hingga terbang ke langit-langit. 

Tak sampai disitu, Zoro juga memukul anak Kapten Angkatan Laut itu hingga terlempar ke ujung ruangan.

"Tak perlu bantuan kan?" 

"Tidak. Kau cukup diam disitu sambil menikmati pudding yang selalu kau ributkan sepanjang jalan, karena ingin memakannya." Zoro meletakkan tangannya diatas kepala Yuki yang tertutup tudung jaket, lalu berjalan ke arah Helmeppo sambil mengeluarkan satu pedangnya.

"Kau berisik sekali! Hewan peliharaanmu juga mengganggu." Zoro menodongkan pedangnya ke wajah Helmeppo.

"Kau tak tahu ya?" Helmeppo menatap sekitar, lalu tersenyum miring saat melihat Rika dan Ibunya. Jika ayahku sampai mengetahui perbuatanmu ini, mereka pun akan ikut dieksekusi." Walau kakinya gementar ketakutan, Helmeppo mencoba berdiri di depan todongan pedang tajam Zoro. "Ehehe, bagaimana? Kita buat kesepakatan saja. Bagaimana kalau kau menggantikan mereka untuk ditahan? Ya, satu bulan. Jika kau bisa bertahan selama satu bulan, aku akan membiarkanmu dan mereka hidup. Bagaimana?"

One Piece (Shirayuki : Roronoa Zoro Patner)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang