4 - Anything you want

1.1K 148 39
                                    

"Pegang kata-katamu Mr. Uchiha."

Sasuke perlahan mengangkat kepalanya, menatap emerald Sakura yang menyorot dingin. "Kau.. setuju melahirkannya?"

Sakura hanya diam, dia masih sama dinginnya ketika melewati Sasuke begitu saja untuk mengambil sebuah map yang berada dimeja kerja.

Dan Sasuke langsung berdiri saat menyadari Sakura akan keluar, dia hendak menahannya namun wanita itu berhenti lebih dulu, berbicara sambil memunggunginya. "Jangan sampai ada yang tau tentang ini... bahkan ketika dia lahir dia tidak boleh tahu siapa saya. Anda boleh bilang saya sudah meninggal saat melahirkannya atau terserah anda mau memberikan alasan apa." Sakura menjeda, tangan kurusnya terkepal kuat-kuat. "Jangan pernah muncul dihadapan saya lagi ketika urusan ini sudah selesai."

Sakura menatap tak percaya pada pria gila yang dari tadi siang menunggunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura menatap tak percaya pada pria gila yang dari tadi siang menunggunya itu. Saat dia mendapat panggilan kerja dan baru selesai saat matahari terbenam, dia kira Sasuke sudah pergi, namun kini dia melihat tubuh besar Sasuke duduk di kursi ruang tunggu depan ruangannya sedang terpejam, bersender pada dinding dan terlihat lelah.

Dia kira, seorang Sasuke Uchiha adalah orang yang sibuk. Bukankah pria itu harusnya memiliki banyak hal untuk diurusi?

Sakura berhenti sejenak untuk memandang wajah Sasuke yang tertidur, namun kemudian dia memutuskan mengabaikannya lalu masuk ke ruangannya untuk mengambil tas. Dia tidak peduli jika pria itu akan menginap disini semalaman atau pergi saat dibangunkan oleh satpam nanti. Itu bukan urusannya.

Tetapi sepertinya keduanya tidak akan terjadi, karena saat keluar dia menemukan Pria itu sudah berdiri didepan pintu ruangannya dengan wajah yang tidak terlihat seperti orang yang baru bangun tidur.

"Kamu bekerja terlalu keras, Sakura. Pikirkanlah kesehatanmu."- dan bayi kita. Sasuke memutuskan melanjutkan kalimatnya dalam hati. Hari ini dia membatalkan seluruh rencananya demi mengetahui kegiatan Sakura, membuat Shikamaru terus mengomel padanya. Dia menunggu sangat lama dan karena lelah, dia tertidur sejenak. Sarafnya seperti begitu peka akan keberadaan Sakura disekitarnya sehingga dia terbangun. Dan dia bersyukur terbangun diwaktu yang tepat, karena jika tidak, dia yakin Sakura akan membiarkannya disini.

"Saya akan tetap berada pada jadwal saya dan bekerja seperti biasa sampai perut saya tidak mungkin lagi ditutupi dari orang-orang. Lalu jangan salahkan saya jika bayi ini terbunuh, Tuan. Karena anda sendiri yang menginginkannya tetap bersama saya." Sasuke terkesiap, mata Sakura saat ini begitu tajam dan menusuk, kemana hilangnya binar hangat di emerald Sakura yang menjadi kesukaannya dulu?

"Kau akan dalam bahaya jika bayinya terbunuh!" Sasuke marah, menatap tajam ke Sakura yang tidak terlihat gentar. Wanita itu balik menatap tajam, menantang matanya. "Kau seorang dokter, seharusnya kau memperhatikan kondisi tubuhmu sendiri."

"Kondisi tubuh saya sama sekali bukan urusan anda, Tuan Uchiha." Sakura tersenyum sarkas. Dia benar-benar tidak mudah dihadapi.

"Itu urusanku, Sakura. Kau sedang mengandung anakku." Jika Sakura begitu, maka Sasuke pun akan menghadapinya dengan cara yang sama.

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang