1-6

159 17 0
                                    

   “(Name), bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   “(Name), bangun.“ Suara lembut tersebut masuk ke dalam gendang telinganya secara perlahan. Mata sang puan mengerjap pelan, lalu mulai duduk dengan tegap walau nyawanya masih setengah sadar.

“Ini masih jam 5 pagi, sih.. Kamu tidak siap-siap buat sekolah?” Tanya Solomon. (Name) menatap sayu ke arah Solomon, lalu mulai berdiri dan beranjak pergi.

‘Aku.. Ingin pulang. Tapi... Dimana? Kemana?’

  ✩°。⋆ ✮🛸

Hari ini adalah hari untuk mengumpulkan tugas Bahasa Inggris.

Toro mulai berkeliling untuk mengambil tugas milik teman-temannya. Hingga, ia sampai pada bangku milik Amu.

“Amu, tugasmu tolong kumpulkan.” Pintanya.

“Nih” Amu berucap seraya menyerahkan kertas tugasnya. Toro pun menerimanya sembari berucap 'trims'.

Toro sejenak tertegun menatap kertas tugas milik Amu.

“Amu mau... Jadi dokter..?” Tanya (Name) yang secara tiba-tiba ada di sebelah Toro. Toro sedikit terlonjak kaget, tapi tak dihiraukan oleh sang gadis.

Kenapa? Padahal kau suka menggambar. Kenapa nggak jadi yang kau inginkan?” Toro mulai bertanya.

“Nggak, sih... Itu maunya ibuku.” Jawab Amu lemas.

“Wah, tumben kamu mau bahas gini.” Timpal Amu.


“Kenapa? Kamu ada masalah?” Lanjutnya.

“Nggak, bukan apa-apa. Aku cuma berfikir kalau kita ada di situasi yang sama.”

₊˚.🎧 ✩。

Jam pelajaran ke 4

(Name) heran, dimana Amu dan Upi? Sudah masuk kelas, tapi batang hidung mereka tak terlihat sepanjang mata memandang. “Toro... AmuPi mana..?” Tanya (Name). “Paling juga bolos..” Jawab Toro meneruskan kegiatan menulisnya.

(Name) hanya mengangguk, lalu melanjutkan menulis kata demi kata. Sho juga sepertinya ikut bolos... Haah..

BEL Pulang sekolah Pun telah dibunyikan, menandakan bahwa kegiatan bersekolah sudah usai. Dirinya seperti biasa, membawa tas dan barang-barang milik Amu. Sementara Toro membawakan milik Upi. Terlihat mereka lagi-lagi dihukum. (Name) segera berlari kecil mendekati mereka berdua.

“(Naaame) hueeee, bantuin kitaaa...” Pinta Amu, (Name) langsung menangkap Amu yang tumbang di pelukannya. (Name) menghela nafas. “Kalian, sih... Nekat.” Timpal (Name).

Toro hanya melihat mereka dengan pandangan datar. Hingga sebuah batu kerikil mengenai kepalanya, ia reflek melihat ke arah belakang. Hadis dengan bunga mawar di kepalanya menyeringai lalu mengedipkan sebelah matanya.

Orang gila, pikir Toro.

TBC

Gimana kabar kalian?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meraki - Wee!! - OM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang