PINKISH... JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA!
Previous Story:
"I-iya. Aku merasa kedinginan." jawab Sunny terbata, mencoba dengan kuat untuk meredam rasa panik dan takut yang dia rasakan.
Jungkook menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan. Sangat pelan. Dia kemudian sedikit memiringkan wajahnya menatap Sunny untuk beberapa saat sehingga Sunny bisa menyadari bahwa Jungkook sedang menatap tepat ke arah matanya. Pandangan yang dalam dua detik selanjutnya turun ke hidungnya, dan kemudian tanpa Sunny duga berhenti di bibirnya.
Jantung Sunny berdebar dengan hebat. Dirinya yakin bahwa saat ini rona wajahnya sudah merah padam.
"Ingin aku untuk menghangatkanmu?"
Sunny tercekat
"A-apa maksudmu?" tanya Sunny dengan terbata.
"Aku bisa menghangatkanmu"
Sunny kembali terdiam, panik. Sempat berpikir bahwa apa yang Jungkook ucapkan itu hanyalah ada di dalam pikirannya.
"Kesinilah" Jungkook kembali berucap. Hal yang tentu saja membuat Sunny semakin panik, tapi sialnya, dia hanya bisa terdiam.
Jungkook mempersempit jarak, menyodorkan tubuhnya ke arah Sunny sehingga membuat Sunny tidak bisa melakukan apapun selain menutup matanya.
Sunny tercekat ketika merasakan ada sesuatu yang menyentuh kedua tangannya. Sesuatu yang ternyata adalah kedua tangan Jungkook. Merasa aman karena ternyata apa yang dia pikirkan tidak terjadi, Sunny mencoba membuka matanya dan terkejut karena wajah Jungkook saat ini benar-benar berada sangat dekat dengan wajahnya, hal yang membuat pandangan Jungkook tadinya mengarah ke arah telinga Sunny, sekarang tertuju ke arah mata Sunny. Pandangan mereka berdua pun bertemu. Hal yang tentu saja membuat jantung Sunny dengan spontan berdebar dengan hebat. Malu, Sunny langsung memalingkan pandangannya ke bawah dan dengan cepat menyingkirkan kedua tangan Jungkook.
"A-apa yang kau lakukan?" Sunny sengaja merenggut dan meluruskan pandangannya ke depan. Dia masih belum berani menatap Jungkook.
"Menghangatkanmu. Menutup kedua telinga adalah cara yang jitu untuk menghangatkan tubuh. Apa kau tidak tahu tentang hal itu? Apa kau tidak pernah menggunakan earmuff ketika berada di salju?" ucap Jungkook yang terdengar sangat santai.
"Tidak peduli!" Sunny berucap dengan kesal, masih dengan wajahnya yang memerah.
"Ya sudah kalau begitu"
Sunny melirik ke arah Jungkook ketika mendapatkan respon seperti itu. Sungguh sangat menyebalkan. Seumur hidupnya, Sunny tidak pernah merasa sekesal ini karena seseorang. Jungkook adalah orang yang pertama di dalam kehidupannya yang dia anggap sangat menyebalkan.
Jungkook kembali menyalakan mesin mobil dan melaju pergi dari tempat itu tanpa sedikitpun peduli dengan perasaan Sunny yang masih terus merenggut jengkel, dan juga lapar. Oh betapa Sunny tidak sabar melaporkan hal ini kepada ayahnya.
Sesampainya di rumah, Sunny dengan langsung turun dari mobil bahkan di saat Jungkook sudah dengan cepat turun untuk membukakan pintu mobil.
"Kau tidak seharusnya turun seperti itu" ucap Jungkook ketika melihat Sunny sudah berdiri di luar mobil setelah membanting pintu mobil dengan keras.
"Aku tidak cacat! Jadi aku bisa membuka pintu mobilku sendiri!" jawab Sunny yang masih jengkel dan kemudian melangkah pergi dari hadapan Jungkook yang berjalan mengikutinya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSIDIAN || JUNGKOOK
Fiksi Penggemar"Hi kesayangan ayah, kenalkan, ini bodyguard barumu, Jungkook." Ayah Sunny melayangkan pandangannya ke arah sudut ruangan, membuat Sunny menoleh ke arah salah satu dari 5 laki-laki yang berada diruangan itu. Cerita ini mengisahkan tentang bagaimana...