GALEN GANESWARA [ Hiatus ]

🦋 GG | 3

Happy Reading!

Hai selamat datang dan selamat membaca part ini semoga suka ya! 💌⚘

Sebelum membaca ayo vote terlebih dahulu dan tinggalkan komentar kalian untuk part ini🧁

Baca part sebelumnya dulu yuk kalau kalian lupa sama alurnya ⚘

Untuk dapetin notif aku update follow wattpad aku dulu ya! <3

Pelan-pelan ya bacanya! Jangan ada yang kelewat entah itu narasi atau pun dialognya oky?

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@Lisxzy_20

03. Masjid dan Gereja

•••
"Kita seperti masjid istiqlal dan gereja katedral yang di bangun berhadapan tapi tidak untuk menjaga pasangan."
_Galen Ganeswara_
•••

Minggu, 12 Februari. Jakarta, indonesia.

Sejak awal, mereka tahu, ini tak akan berhasil.

Galen Muslim. Jessica Katolik.

Jumat adalah hariku. Minggu adalah harinya.

Simbol agama Galen melekat pada helaian kain yang menutupi rambut, leher, hingga dadanya. Jessica menyembunyikan seutas kalung salib di balik kausnya.

Galen mengangkat kedua tangannya kala berdoa. Jessica mengatupkan seluruh jemarinya.

Mereka berbeda, tapi jatuh cinta.

Sayangnya, agamaku dan agamanya melarang dengan nyata. Keluarga pasti akan menentang ini. Suara di lubuk hati berbisik, "jangan, jangan, jangan."

Namun, cinta ini begitu kuat.

Dan, Jessica amat baik pada Galen, lebih baik dari pasangan-pasangannya sebelumnya; yang seiman dengannya. Jessica selalu mengingatkanku untuk beribadah. Jessica mendukungnya dan agama yang Galen anut. Jessica 'tak pernah berlaku kasar. Bagaimana mungkin Galen melepasnya? Dengan siapa Galen bisa merajut kisah cinta yang indah jika bukan dengannya, yang begitu menghargai perbedaan?

Namun, perlu di ingat lagi jika mereka 'tak lagi bersama selamanya.

Pagi hari ini Galen membelah kota Jakarta yang cukup ramai dan padat. Tiba di mana Galen melewati sebuah taman, mengingatkannya tentang satu kejadian di kala Galen dan Jessica ngedate di taman tersebut. Jika di ingat-ingat kembali kejadian itu sangat romantis, sungguh romantis. Ah, kenapa Galen mengingatnya? Ia harus melupakan kejadian itu dan mantannya. Yok bisa yok! Move on.

Galen pun langsung melanjutkan perjalannya dan motornya berhenti di sebuah toko kue yang bersebelahan dengan gereja. Galen bisa mendengar lagu-lagu pujian yang berasal dari dalam gereja tersebut dan dia juga bisa mendengarkan suara azhan di masjid yang terletak di depan gereja.