"Gangbang ?,.........."
Pikiran Elis bertanya. Sebuah aktivitas seksual dengan treesome (bermain bertiga), ketika perempuan korea mengulum penis dan vaginanya ditusuk dari belakang. Itu diketahui Elis di film dewasa dari hanphone Indra, seorang kepercayaan Utoyo yang selama ini menjadi mediator memfasilitasi pengurusan izin usahanya.
**
Indra masih muda, usianya masih 35 tahun, di bawah Elis yang memasuki usia 43 tahun. Indra dari sekian pria yang pernah menidurinya. Gayanya beda, lebih liar meski terkendali karena mau menuruti perintah Elis baik saat di ranjang maupun menjalankan misi urusan lobi bisnis dengan Utoyo.
Di luar itu Indra juga sering di lapangan dengan Elis, ia menjadi broker urusan tanah ekplorasi di sejumlaha kawasan. Salah satu cerita menarik ketika Elis dan Indra survey lokasi bukit pedalaman yang hendak dibeli untuk ditambang. Mereka berdua satu mobil Indra sebagai anak muda mengemudi, Elis duduk di sampingnya dalam perjalanan survey.
Bincang bisnis hingga tema ringan menemani perjalanan mereka. Aura sensual Elis juga membuat Indra tertarik hingga membincang soal seks. "Masa ibu tak pernah lakukan seks," kata Indra menanggapi cerita Elis yang mengaku jarang melakukan seks seiring dengan suaminya yang masuk bui.
"Sudah hampir lima tahun ni," kata Elis.
"Kuat juga menahan," guman Indra tentu didengar Elis.
Mereka sama-sama dewasa berteman akrab meski urusan bisnis. Pembicaraan seks bagi mereka bukan suatu hal yang tabu, menjadi selingan perbincangan perjalanan.
**
Tiba-tiba mobil terasa tak nyaman saat menuruni bukin. Indra dengan tanggap menepikan mobil di jalanan yang sepi oleh rerimbunan tanaman hutan. "Ban kempes bocor," ujar Indra saat melihat roda mobil kanan belakang.
Dengan sigap ia membuka bagasi berniat menganti roda pengganti. Sementara Elis ikut keluar mobil. Kala itu sore hari memasuki usai waktu ashar, alam skitar selain sepi juga menjadi agak gelap. Indra mulai menggendorkan baut roda, memasang dongkrak proses mengganti roda.
"Dik Indra aku takut, tapi pingin pipis," ujar Elis.
"Aman bu, ada saya," kata Indra.
"Pipis di mana dong, aku tak mau jauh," ujar Elis.
"Samping mobil situ, kan tertutup mobil masih terpantau juga," kata Indra meyakinkan.
Tanpa basa-basi Elis menyingkir ke samping kiri mobil tepat pinggir jalan terjal. Ia membuka pitu depan dan belakang untuk menutupi dari pandangan arah berlawanan jalan. Menurunkan celana kain dan CDnya kemudian berjongkok. Rasa kebelet tinggi membuat ia lupa di sebelah kanan ada Indra sedang mengganti roda.
Elis jongkok dengan CD telah turun ke lutut, menjalankan hasratnya............."cuerrssssst" suara benturan air seni Elis, menerjang kerikil jalanan pinggir aspal. Sementara Indra yang awalnya penasaran dengan Elis, merunduk ke bawah, matanya diarahkan ke seberang kolong mobil yang ia dongrak.
Terpampang jelas memek Elis polos dengan bulu kuncung bagian atas. Bibir memek jelas terbuka menampilkan klitoris lengkap dengan semburan air seni yang dikeluarkan. Indra setengah terkejut sambil menahan nafas, melihat pemandangan indah memek yang sedang mengeluarkan limbah cair. Lumayan banyak air seni yang dikeluarkan memek itu, air menimbulkan sedikit busa dalam gumpalan kerikil dan pasir jalanan.
Memek atau biasa disebut tempik itu terlihat berkedut usai menyemburkan air seni hingga menetes tuntas seiring kelegaan Elis dalam siksaan kebelet. Dari sela bibir masih meneteskan sisa air kencing, Elis yang jongkok menekan-nekan pantat menuntaskan pembuangan kemudian mengelap tempiknya dengan kertas tisu.
![](https://img.wattpad.com/cover/353775151-288-k748795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari-hari Tante Elis
FantasyTante Elis memang jarang mendapatkan kepuasan, apa lagi sejak suaminya masuk penjara akibat krupsi sejak lima tahun lalu. Sebelumnya juga nyaris tak mendapatkan layanan nafkah bathin, mereka sam-sama sibuk dan suaminya juga diketahui punya simpanan...