•
•
•
•
•
•
Happy reading guyssss ❤️
"JERON TURUNIN" Naufa reflek berteriak, karena tiba tiba tubuhnya yang awal terbaring diatas kasur, langsung saja terasa melayang dan itu ulah jeron"Diem, nanti jatuh" ucap nya dengan lembut, dan Naufa melihat ke arah mata itu, mata itu sangat sendu
"Makanya turunin, kamu ga sopan tau ga" tapi tidak tau kenapa ada rasa senang didalam hati Naufa
"Kata Tante Wilda, kamu belum makan siang?" Oke sekarang Naufa dibuat terkejut oleh jeron, tiba tiba saja dia memanggil 'kamu' but no 'lo'
"Kamu ga demam kan" Naufa memeriksa dahi jeron
"Ga, ayo kebawah, kita makan" yang awal tangan Naufa di dahi jeron, karena jeron bergerak Naufa reflek mengalungkan tangannya ke leher jeron
"Bisa aba aba ga sih, kalau jatuh gmn" ucap nya sangat sebal
"Dari tadi juga udh diperingkatin, diem pengangan"
"TURUNIN, AKU BISA JALAN TAU GA SIH " seakan tidak ada orang, jeron tetap berjalan ke arah pintu keluar
***
Sekarang wajah Naufa sangat cemberut
"Dek mukanya kenapa sih ditekuk kaya gitu, ga baik loh ada tamu" ucap Wilda kepada Naufa
"Dia ngeselin tau, Naufa kesal" Naufa menunjuk ke arah jeron
"Udah ga ush ngambek, ini makan" walaupun Naufa sedang ngambek, dia tetap menerima makanan dari jeron. Cu bet anjay [author]
***
Hari sudah gelap, tapi jeron belum balik sama sekali
"Belum dimaafin nih" ucap jeron tiba tiba mencairkan suasana
"Apa sih"
"Sebutin keinginan Lo, nnti gue turutin, asal Lo maafin gue" Naufa memutarkan mata dengan malas, balik kesetelan awal 'lo, gue'
"Seblak aku mau seblak"
"Cuma itu?" Jeron heran ia kira Naufa akan meminta yang berat berat
"Kalo ga mau ya gapapa sih" ucap Naufa aga menekan perkataan nya itu
"Bukan ga mau, tapi ini malem kecil, nanti sakit" jeron tidak mau si kelinci kecilnya ini jatuh sakit olehnya
"Ya udah kal-"
"Okeh ayo, tapi nanti habis makan seblak minum obat bereda nyeri okey" Naufa berbinar
***
"Emang ga pedes apa" tanya jeron kepada Naufa yang lahap memakan seblak tersebut
"Mau nyoba, nih " Naufa menyodorkan sendok yang berisikan toping seblak
Mau tak mau jeron memakan seblak tersebut.
"Uhuk uhuk, sakit banget tenggorokan gue jir, ini pedes banget kecil, Lo pesen level berapa" jeron buru buru mengambil minuman yang ada didekatnya
"Apa sih alay, orang ini level 20 aja loh" ucap nya enteng
"Emang level tertinggi nya berapa?" Jeron penasaran, karena Naufa mengucapkan kata kata itu enteng sekali
"Ya level 20" jujur jeron capek dengan tingkah random kelinci kecil nya itu, ada ada saja
"Cepet makanya, habis ini pulng, makin dingin diluar, nnti Lo makin sakit" Naufa mengangguk lucu sambil memakan seblak nya itu
***
Mereka akhirnya pulang, jeron mengatakan Naufa pulang dan dia pun pulang kerumahnya
"Ga nginep aja, nak jeron" tawar Buna Naufa kepada jeron
"Maaf Tan, jeron ada urusan dirumah, jadi harus pulang" sebenarnya dia ingin sekali menemani Naufa tidur, ya tapi bagaimana, dia harus pulang
"Besok gue jemput, jangan ikut siapa siapa" Naufa mengangguk cepat
***
Pagi pun tiba, Naufa sedang bersiap siap, keadaan udah mulai membaik, cuma saja flunya belum terlalu sembuh
"Flu kamu belum sembuh deh, mending jangan sekolah dulu" ucap Buna nya kepada dirinya
"Gapapa Bun, adek bawa tisu kok jadi aman" ya Wilda mau bagaimana lagi kalau anaknya sudah begitu ya ga bakal bisa dicegah
Singkat waktu, Naufa sudh bersiap siap dan sarapan pagi dimeja makan
"Bun Naufa udh ya, Naufa mah nunggu jeron hehe" Naufa langsung mengecup pipi Wilda dan Yudis, setelah itu dia berlari keluar, untuk menunggu jeron
Naufa aga menunggu lama, dan mendengar suara motor jeron, tapi cuma suaranya body motor itu bukan milik jeron, tapi haje
"Loh haje ngapain" tanya heran Naufa, dia bertanya tanya kenapa haje berhenti didepan rumahnya
"Gue disuruh jeron, antar Lo, dia ada urusan katanya, ga tau juga mau ngapain" Naufa kecewa, tapi dia memahami jeron, siapa tau emang penting
Naufa menghela nafas, dan menaiki motor haje untuk kedua kalinya
***
Naufa sebentar lagi sampai di sekolah Neo, tapi saat ingat menoleh ke arah kanan, dia terkejut
"I-itu jeron bukan sih, tapi kok goncengan katanya ada urusan" sakit dada Naufa sakit
"Peluk gue, jangan lihat ke arah lain" ucap haje tiba tiba, tapi naufa menurut saja, hatinya nyeri, sangat nyeri
Kenapa jeron sejahat itu, tapi Naufa berpikir sejenak, itu bukan motor jeron yang biasa dia gunakan saat bersama Naufa, tapi Naufa sudah ditutupin rasa sakit hati
•
•
•
•
•
•
•
Sampai sini dulu ya
Jangan lupa vote 🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
always with you [NOMIN] [END]
Romancemenceritakan tentang Naufa si anak baru di sekolah yang bernama Neo school, dan di pertemukan oleh si berandalan yang bernama jeron kepo dengan ceritanya, pantengin terus ke updatean nya ya🙌🙌🙌🙌 ⚠️bxb era⚠️ jangan salpak ga suka nomin skip janga...