9. My Teacher

2K 190 11
                                    

"Baby..."

Jisung yang tengah berdiri dibalkon kamar apartemen Jaemin menoleh. Ia tersenyum kearah Jaemin yang melangkah menghampirinya.

"Kenapa berdiri disini malam-malam dan bukannya pergi tidur hm?" Jaemin memeluk Jisung dari belakang, meletakkan dagunya ke bahu Jisung.

Jisung menyandarkan punggungnya ke dada bidang Jaemin, "Hanya ingin. Aku belum mengantuk, daddy. Lagipula besok libur." Tangannya mengusap pelan tangan Jaemin yang melingkar di pinggangnya.

Mereka hening beberapa saat sebelum Jisung kembali membuka suara.

"Bagaimana cara daddy membujuk papa? Kenapa dia bisa memberikan izin pada ku untuk tidur disini dengan begitu mudah?"

"Rahasia."

Jisung mencibir pelan, "Curang."

Pasalnya ia biasanya harus memohon mohon dulu agar diizinkan menginap dirumah para sahabatnya. Itu pun diizinkan jika memang mood Chanyeol sedang baik. Jika tidak ya maka tidak akan diizinkan. Meski ia sudah meminta bantuan Baekhyun.

Dan Jisung heran karena Jaemin tadi mendapatkan izin dengan begitu mudahnya. Bahkan hanya melalui chat, bukan telfon. Entah alasan apa yang Jaemin berikan yang jelas ia boleh menginap disini malam ini.

"Kau akan tau nanti, baby." Jaemin membawa wajahnya untuk tenggelam di perpotongan leher jenjang Jisung. Menghirup dalam aroma khas lelaki manis itu yang begitu menenangkan.

"Daddy selalu mengatakan itu, apa yang daddy sembunyikan dariku?!"

"Kau akan tau nanti."

"Ish tuh kan!!" Jisung memekik kesal ketika lagi-lagi Jaemin menjawab seperti itu.

Jaemin hanya tertawa pelan, semakin mengeratkan pelukannya ketika angin malam berhembus menusuk kulit mereka. Dingin.

"Anginnya semakin dingin, ayo masuk."

Jisung kali ini langsung mengangguk. Ia kedinginan, terlebih tubuhnya hanya dibalut kaos tipis milik Jaemin dengan celana pendek selutut.

Mereka kemudian masuk. Menutup pintu balkon kemudian menarik tirainya. Tidak langsung tidur melainkan berjalan kearah kamar mandi untuk menggosok gigi.

Jaemin membuang air yang ada didalam mulutnya. Meletakkan sikat gigi yang baru saja ia pakai kemudian beralih meletakkan tangannya keatas wastafel, disebelah paha Jisung. Menatap Jisung yang tengah duduk diatas wastafel, dihadapannya.

Jisung membawa kedua tangannya untuk melingkar dileher Jaemin. Tatapan mereka terkunci, diam dan hanya saling menatap selama beberapa saat. Saling menikmati keindahan masing-masing sebelum kemudian Jaemin mencuri satu kecupan ke bibir penuh Jisung.

"Manis." Ucap Jaemin setelah menjauhkan wajahnya.

Jisung tersenyum, "Benarkah? Manisnya seperti rasa apa?"

Jaemin kembali mengecup bibir Jisung, kali ini dibubuhi sedikit lumatan.

"Emm, sepertinya ini rasa langka, aku tidak bisa mendeskripsikan rasanya. Yang jelas rasanya manis,"

Cup

"Dan juga candu."

Jisung tertawa pelan mendengar jawaban Jaemin. Membuat kedua sudut bibir Jaemin ikut tertarik keatas melihat senyum indah itu.

Lelaki itu kemudian membawa kedua kaki Jisung untuk melingkar dipinggangnya. Mengangkat Jisung ke gendongangannya. Melangkah keluar dari kamar mandi, meletakkan Jisung keatas kasur, mematikan lampu kemudian ia ikut bergabung dengan Jisung.

MY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang