4. My Teacher

2.4K 211 26
                                    

Jisung dengan langkah riang berjalan menyusuri koridor yang sudah sepi. Jangan lupakan ada Jaemin yang mengikuti lelaki itu dari belakang. Pria tampan itu sesekali tampak menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jisung yang tidak bisa diam.

Setalah menyusuri koridor serta lapangan sekolah yang cukup luas kini mereka telah sampai di parkiran.

Jisung berdiri disamping mobil mewah Jaemin, menunggu lelaki itu yang masih tertinggal beberapa langkah di belakangnya.

Jaemin berniat masuk ke kursi kemudi, namun urung ketika melihat Jisung hanya diam dengan senyum yang bahkan Jaemin tidak tahu maksud senyum tersebut.

"Kenapa tidak masuk?"

Senyum itu langsung lenyap dari bibir Jisung, lelaki manis itu mendengus kesal.

"Ish bapak! Gak peka!"

Jaemin menaikkan alisnya bingung.

"Bukain pintu mobilnya untuk saya pak Jaemin yang tampan dan baik hati." Ucap Jisung ketika melihat raut bingung Jaemin.

"Kenapa harus?"

Jisung berdecak kesal, "Pak, meski kita pacar pura pura, bapak harus bersikap seperti kekasih sungguhan supaya orang tua saya nanti tidak curiga."

Jaemin mengangguk dengan oh kecil yang keluar dari bibirnya. Ia kemudian memutari mobil lalu membukakan pintu untuk lelaki manis itu.

Jisung langsung masuk dengan senyum puasnya.

Jaemin menatap Jisung yang sudah duduk anteng di kursinya, "Tapi, bukankah ini masih disekolah?"

"Tetap saja, ini sebagai prosedur pelatihan." Jisung tanpa permisi langsung menutup pintu mobil.

Jaemin menggeleng kecil sembari kembali melangkah memutari mobil lalu duduk dikursi kemudi.

"Pak," Panggil Jisung disela heningnya perjalanan menuju kediamannya.

"Hm?"

"Nanti saya harus manggil bapak apa?"

"Daddy?"

Jisung dengan cepat menggeleng, "Nanti bapak dikira sugar Daddy saya."

"Sayang?"

"Sayang?" Ulang Jisung dan dibalas anggukan Jaemin.

Jisung mengangguk beberapa kali, "Yah, tidak buruk." Gumamnya.

Ia kemudian melipat kakinya keatas kursi, mengubah duduknya menjadi menghadap Jaemin sepenuhnya. "Pak, coba bapak panggil saya sayang,"

"Kau bahkan masih memanggilku pak."

Jisung mengulum bibir bawahnya sebelum berucap, "Sayang..."

Jaemin tersenyum tipis, ia kemudian menatap wajah manis Jisung.

"Kenapa baby?"

Jaemin dapat melihat dengan jelas wajah Jisung yang langsung memerah.

"K-kok jadi baby?!"

Jaemin menyeringai kecil, "Oh? Saya salah, kalau begitu ulang dari awal."

Jisung yang tidak menyadari seringaian Jaemin dengan polos kembali mengulangi perkataannya.

"Sayang..."

"Kenapa sayang?" Jaemin berucap lembut, menatap teduh lelaki manis disampingnya.

Jisung tercekat beberapa saat, namun kemudian ia mengangguk anggukkan kepalanya.

"Oke, itu sudah bagus." Gumam Jisung sembari memutar duduknya kembali menghadap ke depan.

"Kayanya waktu SMA pak Jaemin playboy." Batin Jisung. Ia sedikit curiga, karena lelaki itu bisa dengan lancarnya mengatakan hal itu seperti sudah biasa. Padahal ia mati Matian menahan malu dan gugupnya.

MY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang