Die Seele: Die Frau

24 3 0
                                    

Happy reading!















Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Semuanya berawal dari sini....

"Kapan kau akan pulang ke Jepang? Kau tahu aku membutuhkan 'itu' secepatnya, kan."

"...."

"Ayolah. Sejak kapan kau peduli dengan orang-orang diluar klan itu? Lebih baik kau cepat pergi dari sana, dan kembali untuk mengurus perusahaan mu ini."

"..."

"Hah. Baiklah, setelah kau pulang, pastikan kau membawakan ku merchandise Dan*eng yang banyak."

Di suatu ruangan yang temaram, terlihat seorang wanita bersurai orange dengan warna putih di beberapa helai yang begitu berkebalikan dengan ruangan itu menutup panggilannya dengan seseorang yang ia panggil kakak. Ia melihat ke sudut atas psp-nya, dan tersenyum kecil.

"Waktunya menyambut berlian baru."

Disisi lain, seorang pemuda berambut hitam legam terlihat kelelahan akibat melawan kutukan dan harus terluka cukup parah. Sedangkan di depannya, pemuda berambut pink sakura dengan wajah dan perut bertato, sedang tertawa menyeramkan sembari berdiri di atas pagar pembatas.

'Sial! Kemungkinan terburuk yang paling ingin kuhindari justru..!'

Pemuda bermahkota helai sakura itu berhenti berteriak, tangannya memegang dagunya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Huh? Bagaimana kau bisa bertahan?"

"Yah, ini tubuhku sih."

Perlahan, tato yang ada di tubuh pemuda sakura itu perlahan menghilang, dan ia mengangkat tangannya. "Anoo, apa kau baik-baik saja?" Tanya nya.

Pemuda bersurai hitam tadi pun kembali bersiap menyerang. "Sesuai dengan aturan Jujutsu, kau, Itadori Yuuji, akan kueksekusi!" Ucapnya.

Pemuda bersurai pink tadi, Yuuji, merasa sedikit terkejut. "Tidak! Aku baik-baik saja kok! Lagipula kau dan aku sama-sama babak belur, kan? Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit?" Ucapnya.

'Kau atau kutukan itu yang berbicara— itupun aku tidak tahu!'

"Jelaskan situasi saat ini, Megumi." Tiba-tiba, seorang pria bertubuh jangkung dengan rambut putih melawan gravitasi dan memakai penutup mata hadir di samping pemuda bersurai kelam itu.

"Gojou-sensei?!" Pekiknya.

Yo! Sebenarnya aku tak berniat datang. Oya? Seperti kamu babak belur sekali ya~ Akan kuberi fotonya pada anak kelas 2." ucap pria yang dipanggil Gojou-sensei itu lalu memotret Megumi itu berkali-kali.

"Jadi. Apa kau menemukannya?" Pertanyaan itu membuat Megumi menunduk.

"Anoo," Itadori tiba tiba mengangkat tangannya membuat Gojou meliriknya. "Hn?"

Die Seele | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang