Epilog: Sampai Jumpa Lagi

0 0 0
                                    

[Surya]:

Enam tahunku berjalan begitu cepat, tapi bagi perempuan di depanku ini mungkin terasa lama. Namun, dia tetap terlihat begitu tangguh dan baik-baik saja hari ini, padahal aku tahu hidupnya tidak berjalan dengan baik. Dia tetap menyapaku seperti dulu ketika kami masih baik-baik saja. Senyumnya masih sama, air mukanya juga sama, dan cara bicaranya tentu masih sangat sama.

Aku mengajaknya bertemu di kedai kopi yang sering aku kunjungi bersama rekan-rekan kerjaku. Aku tahu Harin menyukai kopi sejak aku meninggalkannya. Ya, memang aku sengaja meninggalkannya tanpa sepatah kata pun enam tahun yang lalu. Sepenuhnya ini kesalahanku dan keegoisanku yang selalu merasa tidak pantas berada di sisi Harin.

Harin di mataku ada sosok yang terlalu hebat dalam segala hal. Sedangkan aku, aku di masa remaja masih selalu memandang diriku rendah. Hal itulah yang begitu menggangguku dan akhirnya berakhir dengan tindakan gegabah yang ternyata begitu menyakitkan bagi Harin. Hingga membuat hidupnya berantakan.

Obrolan kami berjalan dengan lancar. Aku sudah menjelaskan apa yang seharusnya sudah aku jelaskan sejak dulu. Harin hanya merespons seperlunya, tidak terlalu banyak bicara seperti enam ta... ya begitulah. Dia tidak menanyakan apa pun lagi, dia bilang sudah cukup dengan semua penjelasanku. Aku tahu, dia menyembunyikan banyak hal di dalam kepalanya.

Aku juga, sebenarnya ada satu hal yang ingin aku sampaikan pada Harin. Tapi sekali lagi, aku merasa tidak pantas mengatakannya setelah enam tahun meninggalkannya tanpa kejelasan. Semoga kau selalu bahagia, Rin.


Selesai.

Terima kasih sudah membaca sampai bagian ini. Cerita ini memang tidak terlalu panjang tapi semoga bisa menjadi bagian dari hidupmu. Harin dan si kopi paling oke undur diri dulu. Sampai jumpa di cerita selanjutnya!  

Hazelnut Latte & Questionable ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang