Suara deru motor yang saling bersahutan membuat suasana kian memanas dan riuh. Kedua belah kubu sedang berhadapan dengan saling melemparkan tatapan permusuhan.
Detik selanjutnya kedua belah kubu tersebut turun dari motor besar mereka lalu saling menghampiri satu sama lain.
"Apa kabar bos Arhan?"
Pertanyaan dengan nada meremehkan itu dilayangkan oleh Ziko-leader dari geng Black Tiger kepada Arhan yang tepat dihadapannya.
"Baik, seperti yang lo lihat. Dan gimana sama lo sendiri?" Arhan santai saja menanggapinya dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.
"Yang jelas keadaan gue ngga baik-baik aja setelah lo khianatin gue dan bunuh temen gue."
Arhan terkekeh sinis. "Emang ya susah ngomong sama orang kayak lo. Mau gue jelasin sampai mulut berbusa pun kalau semua itu bukanlah kesalahan gue, lo ngga bakalan ngerti."
Arhan mengambil selangkah lebih maju. Ia sedikit mengikis jarak.
"Karena lo udah kemakan omongan orang tanpa mau nyari kebenarannya."
Ziko mengepalkan tangannya.
"Sialan lo, Han. Jadi lo mau bilang gue cuma asal nuduh gitu, hah? Gue ngeliat lo disamping Jefri yang lagi berlumuran darah dengan pisau ditangan lo. Masih mau ngelak dari kenyataan lo," tukas Ziko menggebu-gebu. Emosi nya memuncak.
"Jadi lo balas dendam dengan cara main keroyok anggota geng gue, Zafran? Cara lo pengecut, Ziko."
"Lo yang lebih pengecut," balas Ziko tak mau kalah.
"Lo ngga lebih pengecut dari gue yang nyuruh anggota geng lo buat jadi mata-mata ke markas gue."
"Widih parah sih Ziko. Gegaya ngomong besar doang ternyata ngirim mata-mata ke markas kita," kata Cakra setengah berbisik pada Ryan.
"Lahiya. Gue juga ngga nyangka."
"Ngapain bisik-bisik, suaranya yang gede dong," timpal Arsen.
Cakra menatap sinis Arsen, "situ ngga diajak, jadi diem."
"Fuck you, Arhan. Gue pastiin gue ngga akan pernah liat lo bahagia," Ziko mengancam, mengalihkan topik.
"Dan gue pastiin hal itu ngga akan pernah terjadi," balas Arhan dengan nada bicara tegas dan datar.
"Sebenernya gue ngga mau memperpanjang masalah ini cuma karena lo main kotor dengan main keroyok Zafran, gue ngga akan tinggal diam."
"Sekarang gue menyatakan perang," lanjut Arhan kemudian mengisyaratkan kepada teman-temannya agar langsung bergerak.
Begitu geng AODRA menyerbu disusul pula dengan geng Black Tiger yang ikut bergerak menyerang.
Arhan sendiri berhadapan dengan Ziko. Keduanya saling adu jotos, saling melindungi diri sendiri dan martabat geng mereka.
Ziko melayangkan tendangan kearah Arhan namun peristiwa itu dapat dihindari olehnya. Arhan balik melayangkan tendangan dan tendangannya tepat mengenai perut Ziko membuat Ziko terdorong mundur.
Tidak sampai disitu saja, Arhan kembali melayangkan bogeman mentah yang bertubi-tubi ke arah Ziko membuat lelaki itu kewalahan karena pukulan Arhan yang tidak main-main. Ziko bukan tidak membalas hanya saja ia tidak punya celah untuk memukul balik. Begitu merasa lawan tidak lagi berdaya, Arhan bangkit.
"Awas kalau lo kembali buat masalah," katanya lalu berbalik badan.
"Kali ini gue masih berbaik hati dengan ngga ngebuat lo mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN | JODOH GAADA YANG TAU |
Random"Jodoh ngga ada yang tau." Itulah kata yang relate dengan pasangan Arhan dan Ghea. Sepasang remaja ini adalah teman masa kecil yang terpisah sejak SD dan dipertemukan kembali ketika memasuki bangku SMA. Namun siapa sangka, hanya Arhan yang ingat aka...