00 | P R O L O G

328 85 45
                                    

"Apa yang bisa Mama banggain dari kamu, Ra!? Gak ada! Dasar anak tidak berguna!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang bisa Mama banggain dari kamu, Ra!? Gak ada! Dasar anak tidak berguna!"

"Iya! Ara emang gak berguna. Karena setiap Ara berusaha, Mama gak akan pernah puas."

𓂃

"How's your day, cantik?"

"Capek, gue capek El."

"Sini, gue peluk!"

𓂃

"Ara capek, Ma. Ara nyusul Papa, ya?"

...

𓂃

"Gue kangen lu, Ra! Gue kangen meluk lu. Gue kangen gandeng tangan lu. Gue kangen habisin waktu sama lu. Pulang Ra! Rumah lu berantakan sekarang, dia butuh lu!"

 Pulang Ra! Rumah lu berantakan sekarang, dia butuh lu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAURA mengusap keringat yang membasahi pelipisnya. Gadis dengan tas ransel merah muda itu berlari menulusuri lorong kelas, kakinya tersentak saat mendengar suara teriakan memanggil namanya.

Dia memutar tubuh pelan, menoleh kearah sumber suara. Kakinya seketika membeku, dengan langkah pelan ia berjalan kearah sumber suara tersebut.

"Lagi? Kamu telat lagi!?"

"M-maaf pak .. t-tadii.." jawab Haura gugup. Dia gemetaran.

"Tadi apa? Sudah sering saya bilang bukan? Apa susahnya sih disiplin?!" Bentak laki laki yang berstatus kepala sekolah itu.

Haura membisu. "Maaf, pak."

"Sekarang, kamu berdiri hadap bendera sampai jam pertama selesai!"

𓍊𓋼𓍊

Sudah hampir satu jam Haura berdiri ditengah lapangan menerima hukumannya. Wajahnya terlihat pucat karena terik matahari yang menyengat kulit.

"Kak!"

Haura menoleh kearah cowok dengan seragam osis itu. "Apa lu?"

"Istirahat dulu, kak. Aku bawain minum." Siswa anak osis itu terdiri menatap wajah Haura yang telah dipenuhi keringat, tangan kanannya menyuguhi sebotol air mineral.

"Ah, dari tadi kek." Haura meneguk air mineral kemasan itu hingga setengahnya. Tenggorokannya terasa sangat kering.

"Eh ini gue boleh pergi gak? Gue udah capek."

"Boleh kak."

Haura menenteng tas ranselnya. Mengibaskan rambutnya yang sedikit basah oleh keringat.

"Anyway, thanks ya." Haura mengangkat botol minumnya keatas, cowok itu hanya membalas dengan senyuman tipis.

"Kak Ara, kak Ara."

𓍊𓋼𓍊

Haura menjatuhkan pipinya kemeja kantin. Jam makan siang tiba, gadis ini memegangi perutnya yang sudah keroncongan meminta diisi makanan.

"Lu tadi kemana sih, Ra?" Dia adalah Kinan, gadis itu meletakkan makan siang yang telah dipesan keduanya.

"Tadi tuh .. gue te-lat bangun. Sial banget, sempat sempatnya sepatu gue gak tau dimana." Jawab Haura dengan mulut penuh. Pipinya mengembung lucu, hingga membuat suaranya tidak terdengar jelas.

Kinan hanya menggeleng. "Lu habis ngapain sih, Ra? Perasaan setiap malam lu begadang mulu."

Haura mengibaskan tangannya didepan dada. "Lu kayak gak kenal gue aja."

Kedua siswi sekolah menengah atas itu menghentikan percakapan. Mulai menikmati makan siang mereka.

"Haura .."

Keduanya menoleh kearah seseorang yang memanggil dari sebrang sana. Tak lama, keduanya saling melempar pandangan. Haura menelan ludah, seseorang yang memanggil namanya itu berjalan semakin dekat.

"Ra." Panggil orang itu lagi.

"E-eh gue gak punya hutang ya sama lu, ngapain manggil gue?"

"Gue cuma mau balikin botol minum lu, norak." Cowok itu meletakan tumbler kaca bermotif jaehyun nct itu dimeja.

"Lu tuh yang norak. Gue sumpahin lu naksir berat ke gue, Samuel jelek." Teriak Haura kearah punggung cowok itu yang hampir berlalu.

"Lu kali yang bakal naksir gue!" Balas cowok itu dengan kekehannya.

"Ih amit amit."

𓍊𓋼𓍊

Vote komen yeoreobun!

Mampir juga ya kesini 👇🏻

Instagram:
@cahayasbla

Tiktok:
@_inicahaya

Tentang kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang