3

10.2K 584 3
                                    

Sesampainya papi Sean di rumah sakit ia langsung buru-buru keluar mobil dan berlari kearah lobby rumah sakit

"PAPIIIII!" teriak Zee saat melihat papi Sean berlari

Papi Sean yang mendengar langsung berhenti dan balik badan melihat kearah Zee, mami dan kak Chika
Papi Sean belum menyadari siapa yang sedang digendong oleh Chika

Saat mami udah dekat sama papi, papi langsung memeluk mami
"Duh sayang kamu gak papa kan? Gak ada yang luka juga kan" sambil menanyakan anaknya juga

Alis papi Sean langsung mengkerut bingung melihat dan bertanya-tanya siapa anak yang sedang tertidur digendongan Chika itu

"Kak anak siapa yang kamu culik" ucap papi Sean berjalan kearah Chika

"Culak culik enak aja ngomongnya ini adek aku papi" jawab Chika dengan nada yang kesal melihat papi nya itu

"Ha? Adek? Lah itu Zee" ucap papi Sean yang semakin bingung lalu menoleh kearah mami Gracia

"Mi?"

"Nanti aku jelasin ya Pi, sekarang kita temuin Jinan dulu buat kamu tes DNA sama dia" ucap mami yang mulai berjalan masuk ke rumah sakit bersama Zee

Mereka berjalan ber 5 ke arah dimana ruangan Jinan berada
Papi yang melihat ke arah Chika jadi pengen menggendong Christy

"Kak papi aja ya yang gendong" ucap Sean yang akan mengambil Christy dari Chika

"Nanti ah papi, nanti anaknya bangun kasihan tauk" tolak Chika lalu berjalan agak cepat menyusul mami dan Zee

Sesampainya mereka didepan pintu ruangan Jinan mami langsung mengetuk pintu tersebut

Tok tok tok

"Iya masuk" jawab Jinan dari dalam ruangan

Ceklek

"Eh Lo kak kenapa dateng kesini biasanya gue yang Lo panggil ke rumah Lo" ucap Jinan saat tau siapa yang masuk ke dalam ruangannya

Chika dan Zee langsung menyalami aunty Jinan

"Jadi gini nan, kakak minta tolong tes DNA kakak kamu sama anak ini yah" jelas mami  Gracia

"Kemarin Chika ketemu anak ini dan kami curiga kalo ini dedek Kity yang selama ini hilang jadi untuk memastikan kalo emang ini beneran dedek Kity" lanjutnya

Jinan dan papi Sean yang mendengar kalo itu dedek Kity langsung menoleh dimana Christy masih dalam gendongan Chika

"Yaudah kak Sean langsung baring disana biar aku ambil sampel darah" ucap Jinan kearah papi Sean

Papi langsung berjalan dan berbaring diatas berangkar yang ditunjuk oleh Jinan
Papi sangat senang mendengar hal ini sampai ia tak sadar bahwa ia menitikan airmatanya
'terimakasih ya Allah engkau telah mendengar doa hamba selama ini' gumam papi dalam hati

Setelah mengambil sampel papi Sean saatnya mengambil sampel darah Christy

"Kak Chika sini baringin Christy nya biar diambil sampel darahnya" ucap Jinan kepada Chika

Chika langsung menidurkan Christy diatas berangkar yang ditempati oleh papi Sean tadi
Saat baru menusukan jarum kearah tangannya Christy merasakan perih sampai ia terbangun dan menoleh ke arah Jinan

"Hiksss sakit gak mau hiks" sambil berontak agar jarum suntik itu terlepas dan Jinan belum selesai mengambil sampel darah Christy

Gracia yang disamping Christy pun langsung menggendong Christy dan menenangkannya

"Uhhh bentar yah sakitnya bentar aja kok" ucap Gracia sambil menggoyangkan badannya untuk menenangkan Christy

"Dedek aunty pinjem dulu ya tangannya gak sakit kok bentar aja ya, kak Chika tolongin aunty dong" ucap Jinan meminta tolong kepada Chika

Chika menarik tangan Christy pelan agak ia tidak terkejut
Mami Gracia langsung menarik kepala Christy kearah ceruk lehernya dan menutup mata Christy agar tidak melihat apa yang dilakukan oleh Jinan

"Hiks sakit Christy gak mau sakit" ucap Christy dengan tangisnya dan berusaha menarik tangannya yang dipegang oleh Chika

Chika langsung menahan tangan Christy agar tidak terlepas kembali
"Iya bentar ya dek ini udah kok" ucap Chika menenangkan Christy

"Udah nih wihh hebat ya dedek mau disuntik" ucap Jinan sambil mengusap kepala Christy

Papi Sean dan Zee hanya melihat dari sofa tanpa mau ikut campur agar tidak semakin ricuh

Karena kecapekan menangis Christy kembali tertidur mereka tidak menyadari kalau Christy telah tertidur

Gracia akhirnya menyadari kalau Christy telah tertidur lalu ia menggendong kembali duduk di sofa samping papi Sean

"Yang ini beneran dedek Kity?" Tanya papi yang telah berkaca-kaca sambil melihat muka Christy yang menggemaskan

"Kita lihat hasil nya ya Pi, aku yakin banget kalu Christy adalah anak kita" sambil tersenyum kearah papi

Jinan sedang menyiapkan segala hal dan data-data yang diperlukan untuk di laboratorium

"Kak kemungkinan besok atau nanti malam ya hasilnya keluar"
"Nanti aku email aja hasilnya" ucap Jinan sambil mencatat biodata papi Sean

"Yaudah kami pulang dulu ya nan, nanti Kaka transfer"

"Wihh boleh deh jadi semangat banget ini" jawab Jinan dengan sangat bersemangat mendengar hal itu

Skip perjalanan pulang

"Christy kita bawak pulang aja dulu ya Pi, kasihan tidur nya pules banget" ucap mami sambil mengelus punggung Christy yang masih berada dipangkuan nya

Selama perjalan Zee menoe dan mencium Christy karena gemas melihat pipi Christy yang chubby dan juga merah

"Ihhh jangan ganggu" ucap Christy yang mata masih terpejam sambil mendorong muka Zee yang menciumi nya

"Kak Zee jangan diganggu dong nanti nangis loh"
"Udah tidur lagi sayang" lanjut mami sambil menepuk-nepuk pantat Christy

"Heheh maaf mi soalnya kakak gemes banget sama pipi nya Christy jadi pengen gigit" ucap Zee sambil terkekeh

Papi tersenyum melihat hal itu dari kaca spion tengah mobil, ia sangat senang dan bersyukur karena telah bertemu dengan anak bungsu nya itu











TBC

duhh geng langsung 4 part nih
Selagi aku ada ide aku langsung publis kok geng

Semangat jangan lupa vote ya geng

Terimakasih










Natio Harlan FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang