↷ 𝗙𝗘𝗘𝗟𝗜𝗡𝗚 𝗣𝗥𝗢𝗨𝗗 ❀࿔

275 47 5
                                    

[ masih di flashback ]____________________◌┆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ masih di flashback ]
____________________
◌┆ . ⊹ ┆ ☽

"(Name)." Ah, suara itu.

"(Name)." Gue tetep gak peduli dan terus berjalan.

"Kak ketos——" Gue reflek melempar sekaleng soda kearahnya. Tapi, dia yang memiliki reflek yang lumayan bagus langsung ditangkap.

"Najis."

"Buat gue? Makasih." Dan dengan bodohnya dia membuka soda tersebut.

Soda itu langsung menyembur dengan mudahnya dan hampir mengenai wajahnya. Aku yang melihat itu hampir tertawa.

"Waduh, bukan salah gue, ya. AWOKAWOK!" Gak bisa, gue paling gak bisa nahan ketawa.

"Ah, hampir aja ..."

"Lo kayaknya kebanyakan semangat hari ini, sampai soda yang udah ke kocok aja lo buka."

"Gue hampir gak bisa fokus tadi."

"Apa? Karena gue, ya?"

"Selamat kamu dapat giveaway apel 40 pro maximal." Apaan, sih, Dokja. Gue 'kan jadi pingin apel krowak lagi.

"Bjir, beneran? Tapi, itu bukan salah gue karena gue terlalu cantik 'kan?"

"Kamu emang cantik."

"Kok jadi aku-kamu?? Lo-gue aja!"

"  ...? Terserah aku." Dokja sialan. Mana tingginya gak begitu jauh dari gue lagi, kan jadi kelihatan lucu kalau gue bisa nepuk kepalanya sekarang.

"Tapi, mau gimana pun ini salah kamu. Kalau kamu gak ngelempar soda ke aku, aku gak bakalan kebasahan kek gini."

"Ya, salah lo sendiri yang nangkap dan buka tu soda."

"Kalau gak ku tangkap nanti kena dahiku." Kena apaan anjir? Sodanya aja ngelewatin atas kepalanya.

"Bisa-bisa aku diomelin lagi kalau pulang-pulang aku udah basah kena soda."

"Aku gak bawa baju ganti lagi." Oh, ni bocah berusaha buat narik simpati gue?

Tapi, kalau gue di posisi dia sih .....

Gue ngelempar Hoodie gue yang baru saja keluar dari laundry diskonan. Lumayan wangi.

"Gue pinjemin sekali besok harus lo kembalikan. Jangan sampai hilang, itu hoodie kesayangan gue."

"Dan gue juga bukan orang yang semudah itu minjemin barang gue buat orang lain, apalagi orang asing kayak lo."

"Jadi, aku spesial nih?"

"Anggap aja premium sehari kayak Smotfy."

"Dan ....." Gue sedikit menjeda omongan gue. Gue menimbang-nimbang mau gue keluarkan atau kagak.

"Selamat, lo hebat juga dapat poin sebanyak itu dalam sehari ini."

"But, not gonna lie, i'm proud of you today." Akhirnya gengsi gue hilangkan sebentar.

Dan sekarang waktunya untuk kabur.

Sebelum gue mengambil ancang-ancang buat kabur. Dokja langsung memegang pergelangan tangan gue.

"I'm proud of you too, and you did well anyway."

Dan di titik itulah perasaan aneh mulai menyerang diri seorang (Name).

Perasaan yang sangat dia tolak untuk datang jika orang yang membuatnya merasakan perasaan aneh itu adalah orang yang tidak akan bisa sekufu dengannya.

"Ojo terlalu milih-milih, nduk. Emange koe iso?"

Sadar diri? Mudah kok.

[notes]
: Jangan terlalu pilih-pilih, nak.
memangnya kamu bisa?

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

Dunia kita berbeda~
Eh, emang beda beneran sih.

𝐏𝐀𝐏𝐄𝐑 𝐑𝐈𝐍𝐆𝐒 ੭ ࿔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang