Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________________
◌┆ . ⊹ ┆ ☽
Gue kadang ngerasa kalau gue itu gak pantas buat siapa-siapa.
Normal nggak sih seorang gue berpikiran seperti itu? Kalau kata gue sih ya enggak.
Gue cuma pantas buat diri gue sendiri dari awal.
"Dokja kok gak ngabarin, ya?" Masa langsung molor?
"Gue chat dulu?"
"Eh, engga deh. Palingan dia beneran molor karena kecapekan." Duh, gengsi ini.
Di apartemen yang sudah terbiasa sepi karena rata-rata penghuninya adalah introvert, bulan bersinar dari luar. Angin berhembus sangat kencang. Gue kedinginan.
Bolak-balik gue ngeliatin hp gue, gue nunggu ada seseorang yang chat gue--SELAIN WARGA BEM.
Gue duduk di kursi yang ada di dekat jendela. "Dia kemana, sih?"
Busana dan cardigan tipis biasa gue pakai terasa sangat gak nyaman sekarang. Kulit gue terasa sangat dingin.
Gue gak lemah terhadap sesuatu yang dingin, gue mendingan kedinginan daripada kepanasan.
Aneh, sih, kalau ada yang milih kepanasan.
Tubuh gue menggigil rasanya. Kenapa gue aneh banget hari ini?
"Orang-orang rumah gak kenapa-kenapa, kan?" Gue di sini sendirian. Di apartemen.
Gak jarang gue kepikiran orang yang sekarang udah jauh sama gue. Padahal dulu serumah sekarang ketemuan harus ngeluarin duit, haha.
Ya, ini pilihan gue buat ngerantau. Walaupun gak di luar negeri gue udah kangen berat dikit sama mereka.
Tapi. Gue gak bohong.
"Gue kangen sama rumah gue." Rumah yang dulu gue tinggali sama keluarga gue. Rumah yang terasa sangat menyesakkan saat gue pijak pas gue kembali sekarang.
Sial, gue lemah banget sama masa lalu.
Gue kangen masa kecil indah gue, apalagi masa jaya-jayanya ortu gue. Nyokap gue gak perlu ikut-ikutan kerja dan terus berada di rumah masak buat gue. Bokap gue kerja stabil gak kebanyakan ngeluh. Gue masih dijahili sama Abang gue sampai nangis, menyebalkan tapi gue kangen sial. Lalu Gracia, entahlah gue cuma kangen aja sama dia.
Se-setan-setannya Kakak-kakak gue, gue gak bohong kalau gue kangen kita yang dulu. Walaupun gak banyak ngomong, tapi jahilnya sama gue jalan banget anjing.
