Curiga dan Prasangka

274 22 0
                                    

Sadam mengantarkan sherina kembali ke apartemennya, mobil mereka melaju santai, lagu-lagu kesukaan berputar berulang, keduanya asik bernyanyi-nyanyi kecil sampai akhirnya suara notifikasi membuyarkan fokus mereka

Ting... ting...

2 notifikasi berturut menghiasi layar ponsel sadam yang saat ini berada di tengah-tengah mereka

Sherina meliriknya dan tertera nama syila, Hati sherina bertanya siapa dia? namanya begitu asing

"Hp kamu bunyii tuh"

"Ouh iya, tolong liatin dong sayang chat dari siapa?

"Syila"

"Hah? Syilaa?

Sadam kaget dan heran, karena semenjak syila pulang ke aceh saat itu, dia tak lagi ada komunikasi dengan syila

" ngirimin foto nih"

Sherina menyodorkan layar hp ke sadam, sadam kebingungan kenapa bisa syila kontak dia lagi setelah 3 tahun ini gada komunikasi

"Cantik"
satu kata dari sherina buat komenin foto yg ada di room chatnya sadam

"Siapa dia? Sherina dengan nada introgasi

"Dia mahasiswa yang waktu itu pernah melakukan riset di oukal"

"sering komunikasi sama kamu?

"Engga sama sekali, aku gatau kenapa tiba2 dia hari ini chat aku dan ngirim foto"

Isi chat syila

Hai ka sadam, apa kabar?

Aku mau kasih tau kalau aku udah lulus, makasih ya udah jadi mentor aku 3 tahun lalu di oukal
Aku senang bisa kenal kak sadam

"Tuh katanya senang banget bisa kenal sama kak sadam" nada penekanan

"Sher..." sadam berusaha menggenggam tangan sherina tapi dilepaskan oleh sherina

Sepanjang perjalanan sherina hanya menatap luar kaca mobil dan keheningan menyelimuti keduanya

Sadam tau cara menghadapi sherina, dia lebih memilih untuk diam karena susah juga kalau dia menjelaskan sambil mengemudi, takut terjadi hal yang tidak diinginkan

*

"Boleh aku masuk?" Tanya sadam yang kini sudah berada didepan pintu unit apartnya sherina

Sherina masih bersikap cuek dan tidak menjawab apapun pertanyaan dari sadam

"Sayang, kamu marah ?

Kali ini sadam benar-benar membuat sherina overthinking

"Dam, kita udah menjalani hubungan pacaran selama 7 bulan, walaupun LDR tapi setiap hari kita komunikasi, ceritain semua pengalaman masing-masing, tapi kenapa tentang syila kamu skip buat cerita ke aku yah?

Sherina mengambil nafasnya dalam untuk menahan perasaan kesalnya agar tetap terlihat tenang depan sadam

"maaf sayang, aku belum sempat cerita, dan aku fikir hal ini ga penting juga buat diceritain ke kamu, dulu aku gada hubungan apa apa sama syila, bahkan terakhir pertemuan kitapun dia bilang sama aku kalau dia anggap aku sebagai kakaknya, gak lebih"

"Trus gimana perasaan kamu setelah tau kalau syila anggap kamu sebagai kakak aja?

"Dam, coba kamu ceritain ke aku dengan jujur" sherina terus mendesak sadam untuk cerita

Sadam mengambil nafasnya gusar dan dia menyerah, kali ini memang sudah saatnya dia menceritakan tentang syila, kalau 3 tahun lalu dia sempat ada rasa suka sama syila dan perasaan itu hanya sekedar suka saja gak lebih, tadinya sadam memilih untuk tidak menceritakan hal ini ke sherina karena takutnya sherina salah paham dan buat dia overtinking, dan sekarang apa yg ditakutkan sadam kejadian juga, tapi ini lebih baik karena dia menceritakannya secara langsung bukan via telpon, setidaknya kalau secara langsung resiko kesalah pahamannya dapat langsung diatasi

Kamulah Bintangku💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang