restu

270 25 15
                                    


Saat ini suasana ruang tengah rumah pak Darmawan tampak hening, ada tiga pasang mata terkunci ke satu orang, Ya dia adalah sadam, laki-laki itu terlihat cemas dan gugup, dia bingung memulai dari mana untuk bicara dengan kedua orang tuanya sherina

sherina menyenggol sadam dengan ujung sikutnya dan berbisik

"Dam..ayoo mulai"

Sadam tersenyum canggung ke arah ayah dan ibu darmawan, dia mengambil nafas dalam lalu dibuang perlahan agar dirinya sedikit lebih tenang, saat ini jantungnya berdegup sangat cepat, rasa percaya dirinya tiba-tiba hilang, dan kepalanya dipenuhi dengan prasangka.

Sedangkan ayah dan ibu sherina kebingungan melihat tingkah sherina dan sadam

"Sadam mau minta izin sama ibu dan ayah untuk menjaga sherina"

"Emang kalian mau kemana lagi dam? Tanya ibu heran, sepertinya ibu tidak paham maksud perkataan sadam

Sadam terlalu banyak intronya, sat set gituloh dam, sherina gerutu dalam hatinya

"Ok, jadi gini ayah, ibu"

Sherina terpaksa memotong waktu bicaranya sadam.

"Kemarin pas kita liburan dibali, sadam sudah melamar aku secara personal" -sherina dengan nada ringan sambil menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya

Ibu dengan refleks menggenggam tangan suaminya yang masih sama terkejutnya

Begitupun dengan Sadam, ia tidak pernah merasakan jantungnya berdetak secepat ini, saat ini dihatinya ada ketakutan besar, bagaimana kalau kedua orang tuanya sherina menganggap dirinya kurang ajar? Sudah melamar anaknya tanpa izin terlebih dahulu ke mereka?

"Sebelumnya sadam ingin minta maaf sebesar-besarnya dengan ayah dan ibu, sadam tidak bermaksud untuk melangkahi ayah dan ibu dengan memberikan sherina cincin duluan tanpa sepengetahuan ayah dan ibu" sadam menjelaskan dengan gugup

"kemarin sadam hanya ingin menunjukkan keseriusan sadam dan berusaha memberikan moment indah untuk sherina"

"Itu namanya kamu udah kurang ajar! Masa melamar anak gadis orang sembarangan" ayah darmawan dengan nada sedikit marah

"Engga gitu yah, maksud sadam.."

Sherina berhenti bicara karena sadam memberikan kode untuk tidak melawan perkataan ayahnya

"Maaf om, ini semua salah sad-

kemudian ayah dan ibu darmawan terkekeh, mereka tidak kuat menahan ekspresi mereka karena melihat anak dan calon menantunya yang saat ini tegang dan takut

"Ayah! Ibu! Kenapa sih jail banget"
Sherina protes setelah mengetahui kejailan ayah dan ibunya

"Kalian lucu banget si" -ibu darmawan yang masih terkekeh

"Kalau ayah sama ibu gak masalah Dam, kamu kasih cincin ke sherina duluan secara personal, ayah juga pernah muda dan tau banget moment seperti itu sangat berarti, dan yang kamu lakuin gak salah kok"

"Ibu dan ayah merestui kalian, karena berita ini yang kami tunggu-tunggu sejak lama" -ibu darmawan berbicara lembut sambil mengusap tangan anaknya

"Jadi kapan rencana mau melamar anak ayah secara resminya dam?

"Se-cepatnya yah" jawab sadam gugup

"Ayah... masih aja isengin sadam, kasian tau, udah keringet dingin dia" sherina mengusap bagian jidat dan leher sadam

Ibu dan ayah terkekeh bersama

"O-ok ayah gak isengin lagi, btw jangan terburu-burh gitu ah, kenapa ? Udah gasabar yah mau meminang anak ayah? Goda pak darmawan berbisik ke arah sadam

Kamulah Bintangku💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang