"Ha ha, itu masalah besar. kami cocok di ranjang, tapi kami tidak bisa berkomunikasi."
"Yah, memang seperti itu adanya."
"Kamu bahkan belum pernah melakukan ciuman pertama? Oh, sayangku Jasmine."
Terlihat lucu di mata Jasmine saat teman-temannya mengobrol tentang hubungan dan pertemuan mereka masing-masing dan tidak memahaminya. Lalu cara mereka putus dan kembali bersama dengan mudah.
Apa yang bisa semudah itu?
Maksudku jika itu bukan masalah besar, mengapa aku tidak bisa melakukannya?
Jasmine menyipitkan matanya dan memelototi para pasangan yang sedang berdansa.
Tentu saja, cinta tak terbalas termasuk membayangkan romansa dan skinship dengannya. Itu adalah fantasi romantis yang menggelitik daripada fantasi yang bersifat kebinatangan dan mendalam.
Tapi dia tidak pernah membayangkan kontak dengan lawan jenis dengan cara lain.
Tidak, otakku menolak untuk menerimanya. Itu membingungkan.
Inilah mengapa aku tidak romantis. Aku tidak bisa hidup dan mati seperti ini.
"Setelah aku pikirkan, aku sadar kalau belum pernah mengatakan hal ini sebelumnya."
Pengakuan cinta yang tulus dan berani.
"Apa yang bisaku katakan, Beberapa orang memiliki hubungan yang penuh gairah di mana mereka langsung tidur begitu mereka melakukan kontak mata."
Orgasme? Mengapa aku tidak bisa melakukannya?
"Aku bertanya-tanya. Apa pantas menurunkan martabatku, untuk orang yang tidak kusukai?"
Dan,
"Kamu seorang adik dari orang yang kukenal, dan satu-satunya putri dari keluarga Grand Duke. Aku tidak bisa membiarkan seorang wanita seperti itu mati begitu saja, Tolong pertimbangkan posisiku juga,"
Bahkan wajah Richard yang konyol.
Alkohol mencapai batasnya, mencampurkan emosi yang telah menumpuk di dalam dirinya dan meledak.
Jasmine meletakkan botol anggur kosong di atas meja dengan keras. Sudah lama sekali anggur itu tidak dituang dan tangannya sudah lelah memegang botol itu.
Richard Aion...
"Aku menyarankanmu untuk minum alkohol secukupnya di kemudian hari, tidak akan aman bagi seorang wanita untuk terjebak dalam kecelakaan."
Oh, ya. Aku akan tunjukkan betapa berbahayanya itu.
Mata violetnya bersinar dengan kilatan aneh.
Aku akan tidur denganmu malam ini.
***
Richard menyilangkan tangannya dan menatap segelas wiski yang sedingin es.Menatap es yang mencair sedikit demi sedikit, pria berkulit putih itu tampak sedingin warnanya.
Meskipun sekilas wajahnya terlihat bosan, namun siapa yang tahu, bahwa banyak pikiran yang bergelayut di dalam dirinya.
Jillian menggerakkan bibirnya dan tersenyum. Dia telah mengenal Richard begitu lama, sejak dia masih kecil dan masih ingusan, dia tidak bisa tidak menyadari kebingungannya.
"Duke Aion."
Richard tidak menanggapi, mungkin karena dia mengabaikannya.
"Hei, Duke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Look at Jasmine
Historical FictionNovel Terjemahan Title : 자스민을 봐 주세요 Author : Bam Olenji Translator : Za_Lea __________________________________ Jasmine mengalami kecelakaan suatu malam dalam keadaan mabuk dengan Duke of Aion, yang dia sukai. Entah kenapa, pria yang sungguh-sungguh...