bab 4

312 25 1
                                    

Happy Reading.
.
.
.

"Kalian siapa!?" tanya Rea bangun dari tidur dan berlindung di belakang sofa

    "Galen ini dimanaa.. kamu ga jual aku kan" ucap Rea menatap kecewa Galen yang sedang duduk santai dekat orang-orang asing didepannya.

    "Rea tenang.." ucap Mommy Lena, ibu Galen mencoba menenangkan Rea

    "Kok tante bisa tau nama aku!" Rea gemetar dan sedikit lagi akan menangis tapi ucapan dari Galen membuatnya diam.

    "Ini di Mansion keluarga Bagaskara"

    Rea diam dan naik ke atas sofa dan meluncur dan duduk dengan tenang dan sopan, menjaga image. Dirinya sekarang malu bisa-bisanya ia bersifat berlebihan seperti tadi.

    "Hahahaha" tawa keluar dari Kakek Bagas yang melihat tingkah Rea berubah dalam sekejab mata.

   "Dasar Galen sinting!" teriak Rea melempar boneka yang berada dikamar ke arah pintu.

    Rea sekarang berada dikamar yang katanya adalah kamar miliknya di Mansion keluarga Bagaskara. Rea sih ya oke-oke aja tapi cukup kecewa sama desain kamarnya karena norak.

    "Huh... tenang Rea tarik nafas buang.." ucap Rea seraya menarik nafasnya perlahan dan membuangnya

    Setelah tenang Rea berkeliling kamar untuk melihat-lihat isi kamar. Kamar ini cukup luas tapi tidak seluas kamarnya di Mansionnya sendiri, desain kamar dan isi kamar yang terlalu berlebihan membuat kamar ini nampak penuh.

    "Aku kok ga yakin ini kamar Rea" ucap Rea curiga karena perbedaan selera ini sangat mencolok. Di Mansionnya sendiri kamar miliknya sangat sederhana tapi disini sangat berlebihan.

    "Ah bodo amat lah..." ucapnya tidak mau mengambil pusing.

    Rea menjatuhkan diri pada kasur yang empuk dan memejamkan mata. Rea tertidur dan kembali bangun saat seseorang mengetuk pintu kamarnya.

    "Siapaa?" tanya Rea menggeliat malas

    "Ini Tante sayang.. oh ya tante boleh masuk?" jawab dan tanya Mommy Lena, ibu Galen.

    "Hmm.. masuk aja tan.. engga Rea kunci" jawab Rea memeluk gulingnya

    Mommy Lena masuk dan terkekeh melihat Rea yang masih berbaring dengan nyaman di kasurnya. Mommy Lena mendekat dan duduk ditepi kasur dan mengelus rambut Rea pelan.

    "Bangun sayang.. ini sudah mau jam makan malam" ucap Mommy Lena membangunkan Rea

    Mendengar kata makan malam Rea spontan membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Mommy Lena saja sampai terkejut tapi terhibur sendiri dengan tingkah Rea.

    "Pelan-pelan Reaa" ucap Mommy Lena mengingatkan

    "Hehe maaf tan.." balas Rea menyengir

    "Lagian kamu kenapa buru-buru gitu sih.. pengen cepet-cepet makan?" tanya Mommy Lena terkekeh kecil lalu tersenyum manis

    "Ih bukan.. Rea mau pulang" jawab Rea berdiri dan loncat turun dari kasur lalu merapihkan tasnya.

    "Ga usah pulang ya re.." ucap Mommy Lena pelan

    Rea berhenti dan menoleh kebelakang Rea dapat melihat raut sedih dari Mommy Lena tapi dirinya tidak nyaman disini kecuali kasur dikamar ini, karena kasur ini sangat empuk.

    "Tapi kasian bi Rumi sendirian di rumah" ucap Rea mencari alasan tapi sebenarnya ada benarnya juga rumah sebesar itu hanya ditempat Rea dan bi Rumi jadi jika Rea tidak ada tinggal bi Rumi sendirian.

Antagonis Or FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang