9

1.2K 122 16
                                    

Malam itu pukul tujuh secara tak terduga Tuan Jeon pulang ke mansion mengejutkan semua orang atas kedatanganya, namun bukan dalam artian buruk, hanya terkejut karna kedatagan tiba-tiba Tuan Jeon tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Tuan Jeon berhasil membuat kejutan untuk putranya yang bagitu gembira atas kedatangannya.

Jungkook bahkan selalu berteriak antusias tatkala membuka oleh-oleh yang di belikan Tuan Jeon untuknya.

"Wahh figure Iron Man baru!" Kagum Jungkook. Semua hal yang bersangkutan dengan Iron Man adalah kegemaran Jungkook, bahkan semua benda milik Jungkook kebanyakan bergambarkan karakter favoritnya tersebut.

"Terima kasih appa, Kookie suka!" Ucap Jungkook sebari memeluk Tuan Jeon yang tampak senang karna sang anak menyukai semua oleh-oleh yang ia belikannya.

Jimin yang menyaksikan semua itu hanya tersenyum haru, Tuan Jeon adalah figur ayah yang sangat menyayangi keluarganya tak pernah lupa dengan sang putra mau sesibuk apapun dirinya, selalu memberikan perhatian-perhatian kecil untuk anaknya. Beberapa kali Jimin memegorki Tuan Jeon yang mengecek kamar Jungkook hanya untuk memastikan sang putra tidur dengan baik. Tuan Jeon adalah definisi ayah idaman yang pernah Jimin lihat setelah ayahnya bahkan pria tua itu tak pernah mengeluh sedikit pun dengan semua sifat kekanakan Jungkook kedati beberapa kali ia terlihat kewalahan.

Jimin selalu berandai-andai kalau suatu saat ia akan mendapat sosok seperti Tuan Jeon atau ayahnya yang penuh cinta dan hangat kepada kalurga kecilnya. Jimin pernah membayangkan kalau sosok itu adalah Jungkook, sebelum ia tertampar telak oleh kanyataan kalau ia dan Jungkoon jauh berbeda, terlebih dengan kondisi Jungkook yang seperti itu.

Jimin tersadar dari lamunan tatkala merasakan tepukan pelan pada bahunya dan Tuan Jeon adalah pelakunya.

Jimin tersenyum kikuk, malu kedapatan melamun oleh Tuan Jeon.

"Maaf Tuan" Tutur Jimin pelan marasa tidak enak.

"Kenapa minta maaf, kau tak melakukan kesalahan"

Respon Tuan Jeon semakin menambah kecanggungan Jimin.

"Ini, aku membelikan beberapa pakain untukmu"

Tuan Jeon menyerahkan beberapa paper bag padanya yang Jimin tau itu semua dari brand ternama.

Tidakkah Tuan Jeon terlalu berlebihan. Maksud Jimin, ia hanya seorang pengasuh kenapa sampai repot-repot membeli oleh-oleh untuknya juga, bukan apa Jimin hanya sungkan menerimanya. Mana semua barang tersebut berharga fantastis yang mukin setara dengan biaya seumur hidupnya, berlebihan memang, namun Jimin sengguh merasa tak enak dan tak pantas menerimanya.

"Maaf Tuan, tapi ini terlalu banyak"

"Lalu apa, Kau mau menolaknya?"

Jimin menggeleng cepat, bukan itu maksudnya, Jimin hanya sungkan menerimanya.

"Aku membelikan ini sebagai hadiah karna kau sudah menjaga Jungkook dengan baik selama aku pergi, terima saja" Ucap Tuan Jeon.

Apa boleh buat, menolak pun ia semakin merasa tidak enak.

"Terima kasih banyak Tuan"

"Hm.. Aku juga sudah mentranfer uang pada rekeningmu"

"Tapi Tuan- "

Oke, Jimin benar-benar sudah kehabisan kata-kata, tak habis pikir dengan Tuan Jeon. Ia bahkan belum bekerja sampai sebulan, namun Tuan Jeon sudah memberinya gaji.

"Terima saja Jimin, itu bonus dariku. Kudengar kau memiliki tanggungan ibu dan juga dua adikmu di Busan, kirimi mereka uang jangan sampai mereka yang meminta, belikan uang bonus itu untuk kebutuahan ibu juga kedua adikmu"

Little Space Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang