Mask III

1.7K 84 6
                                    

Setelah kejadian di ruang Komisi Disiplin, Harry berjalan pulang dari sekolah dengan pandangan kosong, bahkan saat kembali ke kelas usai jam istirahat sebelumnya pun ia mengabaikan Ron yang terus menanyainya sampai menyerah dengan sendirinya.

"Drrt drrtt"

Harry mengambil ponsel dari sakunya, melihat dari notifikasi di layar. Nomor tidak dikenal, ia memutuskan untuk membalas chat tersebut sambil terus berjalan menuju rumah.

Harry seketika menghentikan langkahnya, memorinya mau tak mau mengulang kembali kejadian tak terduga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harry seketika menghentikan langkahnya, memorinya mau tak mau mengulang kembali kejadian tak terduga itu. Dengan wajah merah padam ia melesat berlari menuju rumahnya.

.
.
.
.


Harry merebahkan kepalanya di meja begitu sampai di kelas, semalaman ia tak bisa tidur dengan tenang, hanya memandang ponselnya dan berguling ke kanan kiri. Setelah chat dari Draco yang memintanya untuk menyimpan nomornya, Harry tidak tahu harus merespon seperti apa, dan berakhir tidak membalas apapun.

Jam pelajaran berlangsung tanpa sadar sudah memasuki jam istirahat, Ron berdiri dan menyeret Harry yang dengan enggan membawanya ke kantin.

Suasana kantin yang ramai dan penuh dengan siswa menyapa mata Harry begitu mereka tiba.

"Ughh.. Penuh sekali Ron, aku malas mengantri, kau saja yang makan, aku titip air mineral saja" Harry menyodorkan selembar uang.

"Oke kau cari meja untuk kita, nanti aku menyusul" Ron melesat menuju kerumunan siswa.

Harry melangkahkan kakinya mencari meja yang masih kosong. Dan mendudukkan pantatnya begitu menemukan bangku kosong.

"Drrt drrtt"

Harry mengambil ponsel yang bergetar di sakunya, terkejut saat melihat siapa yang mengiriminya pesan. Reflek kepalanya menoleh dan menemukan pemuda pirang berada beberapa meja di depannya tersenyum ringan.

 Reflek kepalanya menoleh dan menemukan pemuda pirang berada beberapa meja di depannya tersenyum ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Drarry One shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang