"Kalian belum cabut juga dari tempat ini, sat!"Arga menoleh ke arah sumber suara, ada seseorang yang tiba-tiba saja datang disaat dirinya dan teman-temannya berkumpul di sebuah tempat.
Tempat yang memang milik umum dan siapapun boleh datang ke sana, tapi ada satu orang yang memang mengklaim kalau tempat itu sudah menjadi tempat nongkrong dia dan teman-temannya selama dua tahun.
Arga tersenyum ramah pada lelaki yang ternyata datang sendiri itu, memang cukup berani. Arga sangat kenal dengannya, orang yang memang terkenal sombong dan tempramental. Semua orang harus tunduk padanya.
Cuma Arga yang memang tak mau tunduk dan sering menentang orang itu, makanya orang itu tak menyukai Arga.
"Kenapa sih datang-datang marah, mending lu duduk dan ngopi bareng kita, Saka."
"Cuih! Gua bilang lu semua cabut dari sini."
"Kalau gua ga mau gimana? Kan ini tempat umum."
"Gua dan teman-teman gua udah duluan, bangsat!"
Arga menahan tangan Saka yang hendak memukulnya, pukulan lelaki itu cukup sakit jika Arga sedikit saja lengah. Tapi sekarang ia sudah tau kemana tangan itu akan melayang jika mereka bertemu.
"Begini saja, gimana kalau kita tentuin pake balapan nanti malem?"
Saka tertawa mengejek, semua orang tau kemampuan Saka bagaimana. Arga malah mencari mati dengan menantangnya balapan.
"Oke."
"Kalau lu menang kita cabut dari sini dan gua bakalan tunduk sama lu."
"Kalau gua menang, kita bebas buat datang ke sini... Dan... Lu harus kabulin apa yang gua mau."
"Apa? Sebutin sekarang."
Arga terkekeh dan menggeleng, "Nanti aja kalau gua menang, bakalan langsung gua tagih dan lu ga boleh menolak."
"Katanya lu hebat, tantangan kaya gini harusnya mudah Saka."
"Hahaha curut kaya lu bakalan gua kasih paham, biar lu bungkam! Gua pasti yang bakalan menang dan gua bakalan bikin lu keliling lapangan sambil pake kolor."
Saka tertawa renyah dan pergi, dia jadi tak sabar buat nanti malam. Memenangkan pertandingan ini akan mudah baginya dan ia juga tak sabar melihat Arga yang akan ditertawakan satu kampus.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
Fiksi Penggemar'Karena kamu akan tetap hidup sayang, aku berjanji.' NOMIN Story by Storyrein