HANTU DALAM CERMIN
Karya Eunike HannyBen memasuki ruang tamu, lalu meraba dinding mencari sakelar lampu. Setelah lampu menyala, kulihat ruang tamu dengan seperangkat sofa dan bufet model kuno.
“Lumayan,” gumam Ben, lalu tangannya menunjuk ke satu arah. “Itu kamar kita.”
Kali ini aku mendahului Ben sementara dia mengunci pintu depan. Aku membuka pintu dan melihat kamar tidur yang cukup besar dengan kamar mandi.
“Aku mandi dulu, ya?” kataku setengah berteriak. Ben masih di luar, entah sedang apa.
Tanpa menunggu jawaban, aku segera membongkar koper, mengeluarkan baju ganti, lalu masuk ke kamar mandi. Karena airnya dingin, aku mandi cepat-cepat.
Saat aku berdiri di depan cermin untuk menyisir rambut, sekilas aku melihat bayangan di belakangku. Aku menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa. Saat aku kembali menatap cermin, bayangan itu masih ada. Aku berpaling, tapi tidak ada satu orang pun di belakang punggungku, sementara bayangan itu jelas-jelas ada di sana setiap kali aku memandang ke dalam cermin.
Meskipun bisa melihat hantu, tapi sebenarnya aku masih merasa takut. “Kau … siapa?”
Bayangan itu perempuan dengan rambut panjang dan wajah seputih kapas. Matanya menggelap, lalu aku melihat sesuatu di kedua tangannya. Hatiku mencelus. Aku dokter, dan aku tahu bagaimana bentuk tubuh seorang bayi yang hancur karena aborsi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World (Kumpulan Cerita Terbaik)
Cerita PendekSemua cerita pendek di buku ini adalah cerita-cerita terpilih yang kami ambil dari tantangan menulis di grup Facebook Indonesian Writers Zone. Tantangan menulis ini kami adakan setiap hari Rabu dengan tema yang berbeda setiap minggunya.