10 - Keluarga Jung

686 77 5
                                    

.

Hangeng tengah duduk di sofa single berwarna hitam legam, di depannya ada Sun wei CEO sunrise corp sekaligus pria berumur yang tadi bersama Nyonya Kim.

Jung Hangeng berwajah datar. Jika biasanya ia selalu bisa mempertahankan senyum dan wajahnya yang selalu hangat kini telah berbanding terbalik hingga bahkan tatapannya bisa membekukan orang sampai mati. Anggota SJ yang biasanya tidak bisa diam seketika setenang ayam. Dulu saat Yunho di culik Hangeng juga memasang wajah datar tapi tatapannya masih memiliki sedikit kehangatan. Tapi kali ini sangat dingin sampai ke temperamennya.

"Sunrise? Kau punya nyali membandingkan dirimu denganku?"
Hangeng mengetukkan jari - jarinya ke sandaran sofa yang terbuat dari kayu itu. Setiap ketukan jarinya meresap hingga ke hati semua orang di ruangan itu.

Sun wei yang sudah babak belur dan berlumuran darah seketika hendak berlutut namun tangan dan kakinya di ikat hingga tubuh gemuknya jatuh tersungkur ke kaki Hangeng.

"Tuan Jung, tolong maafkan saya. Saya.. saya tidak tau mereka adalah keluarga anda"
Tangan Sun wei hendak memegang sepatu Hangeng namun ia malah di tendang hingga terbang beberapa meter. Sun wei terbatuk keras dengan darah, saat ia meludah 5 giginya ikut berjatuhan.

"Jadi jika kau tidak menabrak anak - anakku tapi orang lain kau akan tetap sombong?"
Hangeng berjalan mendekati Sun wei dan menginjak kepalanya dengan keras, bahkan ada suara krek ringan.

"T-tidak Tuan Jung! Saya minta maaf! Ampuni saya! Tolong ampuni saya!"

"Sampah sepertimu berani menindas anakku, menghina menantuku dan mencelakai cucu pertamaku! mengambil nyawamu adalah hal yang mudah tapi terlalu murah"
Hangeng menendang mulut Sun wei, mematahkan kedua tangan dan kaki Sun Wei dengan injakan kakinya.

"Shindong, bawa sampah ini ke lab terserah mau kalian apakan. Leeteuk, urus keluarganya sekaligus kolega bisnisnya. Yg patuh kalian latih yang memberontak langsung habisi. Ini kesialan mereka berhubungan dengan sampah ini. Hapus semua jejak"

"Baik/Baik hyung"

.

Heechul menampar pipi Nyonya Kim dengan kuat.

"Mulut anjingmu ini sangat tidak berguna! Lancang sekali kau menghina anakku yang manis dengan mulut kotormu!"

"N-Nyonya Jung, saya minta maaf saya tidak itu dia Tuan Jung Yunho"

"Bukan Yunho, tapi Jaejoongie-ku"

"Jae-Jaejoong? Putraku?"

PLAK! PLAK! PLAK! BUGH! DUAKK!

"PUTRAMU? KAU BERANI MENYEBUT JAEJOONG ANAKMU SETELAH KAU MENGHINANYA DAN HAMPIR MEMBUNUH DIA? WANITA JALANG BERKACALAH! KAU YANG MENJUAL DIRIMU DEMI UANG BERANI MENGATAI JAEJOONGKU JALANG!?"

"N-Nyonya.."

"TUTUP MULUT BUSUKMU!! Kasihan sekali Joongie-ku lahir di keluargamu. Ayahnya tidak peduli pada keluarganya lalu ibunya sendiri menuduhnya atas apa yang sebenarnya kau lakukan. Apakah kau ingat kapan terakhir kali memeluknya? menemaninya? Sekedar bertanya perasaannya? Kau sibuk memanjakan dirimu dengan sampah - sampah itu demi kebahagiaanmu sendiri! Kau benar - benar membuka mataku jika ada wanita serendah dirimu"

Nyonya Kim tampak terdiam, namun Heechul tidak peduli sama sekali.

"Demi hubungan terakhir antara kau dan Jaejoong, aku akan melepasmu kali ini. Tapi menjauhlah dari pandanganku mulai detik ini. Jika kita bertemu lagi, aku akan langsung membunuhmu dengan tanganku sendiri. Jaejoong adalah putraku, jangan lagi kau berani muncul dan mengganggunya. Kau bisa mencobanya jika ingin tau apakah aku bercanda"

"Kalian! Suntikkan cairan peledak pada wanita ini. Jika dia berani macam - macam langsung ledakkan saja"

"NYONYA JANGAN-"

"Cepat seret dia menjauh dariku"

"Baik Nyonya"

.

Jaejoong perlahan membuka matanya. Lalu reflek dia duduk dan memegang perutnya.

"ANAKKU!!"

"shh, tidak apa - apa dia baik - baik saja"
Yunho langsung mendekap tubuh Jaejoong dan mengusap punggungnya dengan lembut.

"Syukurlah.. syukurlah.."
Tubuh tegang Jaejoong seketika lemas dan jatuh ke dekapan Yunho. Jaejoong menangis keras melampiaskan kecemasan dan perasaan putus asanya. Sementara Yunho hanya diam namun dekapan hangatnya membuat Jaejoong sangat nyaman.

Jaejoong menangis hingga ketiduran. Namun Yunho sama sekali tak melepaskan dekapannya. Ia menyibat poni Jaejoong lalu mendaratkan kecupan hangat di dahi putih itu. Kecupannya turun ke kedua mata Jajeoong yang sembab, turun ke kedua pipi yang kian bulat dan terakhir kecupan itu jatuh ke bibir cherry Jaejoong.

"Aku akan melindungi kalian, begitupun Ayah dan Ibu. Jadi jangan terus menolak dan berusaha meninggalkanku. Karena kau adalah milikku Kim Jaejoong, jadi jangan harap kau bisa meninggalkanku"

.

Jaejoong duduk sambil menatap jauh keluar jendela. Beberapa kali ia menghela napas. Dia semakin jatuh pada kebaikan keluarga Jung. Dia juga sadar jika ia semakin bergantung pada Yunho. Saat perutnya sakit orang pertama yang terlintas di kepalanya adalah Yunho. Jaejoong sadar jika ia sudah jatuh hati pada Pria berwajah lempeng namun sangat perhatian dengan tindakannya. Tetapi Jaejoong benar - benar putus asa pada dirinya sendiri.

Bagaimana jika Yunho hanya mengingkan anak ini saja? perhatiannya hanya karena anak di perutnya? Lalu saat lahir Yunho akan mengambil anak itu dan pergi meninggalkannya?

Atau bagaimana jika Yunho hanya tertarik padanya lalu suatu saat Yunho menemukan jika dia sebaik yang di pikirkan Yunho dan ditinggalkan?

Pada akhirnya hanya tersisa dia sendirian kan? Tak ada yang akan kuat bersamanya. Mungkin dia terlalu buruk? Terlalu tidak berguna? Atau memang dia tidak layak bahagia.

"AH-"
Jaejoong tersentak kaget saat tiba - tiba sepasang lengan memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau fikirkan hingga tak menjawab panggilanku?"

"Hanya memikirkan masa depan"

"Masa depan kita?"

"Iya, jadi kupikir sebaiknya kita mulai menjaga jarak"

"Apa maksudmu?"
Yunho melepaskan pelukannya dan langsung menarik tubuh Jaejoong hingga mereka saling bertatap muka.

"Yunho, jangan baik padaku lagi. Aku benar - benar tidak menginginkan pertanggungjawaban ataupun status di keluargamu. Malam itu aku memang sengaja mencari seseorang untuk menjadi pendonor anakku dan kebetulan aku tertarik padamu"

"Jadi maksudmu, malam itu selain akupun tidak apa - apa?"

Jaejoong yang merasa Yunho mulai paham akhirnya mengangguk dengan semangat.

"Benar! Jadi aku tidak berbohong jika aku tidak menginginkan apapun darimu. Mungkin nanti akan menemukan orang lain yang lebih baik dariku dan benar - benar membuatmu jatuh cinta. Aku yakin dia akan menjadi orang paling beruntung karena bertemu orang sebaik dirimu dan keluargamu Yun"

Jaejoong tersenyum sangat manis. Sayangnya hal itu malah semakin membakar emosi Yunho.

"Kau sungguh baik Kim Jaejoong. Jadi aku juga akan membuktikan seberapa tulusnya aku. Aku yakin akan membuatmu sangat puas"

"YUNHO! APA YANG KAU LAKUKAN!?"

Yunho mengangkat Jaejoong bridal lalu dengan tenang membaringkan Jaejoong yang menatapnya takut.

"Aku akan menunjukkan ketulusanku, Jaejoongie. Aku akan membuatmu gila karenaku dan tidak akan berfikir untuk lari lagi. Atau kalau perlu aku akan merantai tangan dan kakimu agar selalu tinggal di sisiku. Kau milikku, Jaejoong. Ingat itu baik - baik"

Tanpa menunggu jawaban Jaejoong, Yunho telah menindih dan mencium bibir Jaejoong dengan paksa.








Tbc.

Terimakasih dan sampai jumpa^^

With Love,
Miss_Piscess

031123
00•06

GamophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang