Reuni

514 60 30
                                    

Music : Style – Taylor Swift

“Ini aku bener-bener harus ikut?” Tanya Sadam dengan nada malas lengkap dengan ekspresi manyunnya.

Keduanya baru semalam pulang ke Jakarta setelah tiga hari jalan-jalan ke Pulau Natuna. Masih ada waktu dua hari lagi sebelum ia kembali ke Tumbangkaman, ia memang sengaja mengambil cuti lima hari untuk bertemu dengan sang kekasih.

Niatnya ia ingin berlibur menghabiskan seluruh hari cutinya di Pulau Natuna bersama Sherina, tapi tiba-tiba kemarin siang wanita yang duduk di hadapannya itu justru mengajak pulang ke Jakarta dengan alasan ingin ikut reuni.

Wanita di hadapannya yang kini sedang mengutek jari-jari tangan Sadam itu pun menghentikan kegiatan isengnya sejenak, ia mengangguk riang, “Iyalah! Kamu belum pernah ikut reuni SMA semenjak lulus kan?” yang kemudian ia jawab sendiri, “Ya enggaklah yah, kalo kamu pernah ikut kita nggak mungkin ketemunya di Kalimantan.”

Sadam memandangi kuku tangan kanannya yang sudah berwarna hot pink, Sherina merengek ingin belajar ngecat kuku karena selalu berantakan dan menjadikan lelaki tercintanya itu sebagai kelinci percobaan. “Iya, nggak pernah. Lagian nggak tertarik juga sih.”
Sherina menjentikkan jarinya, “Nah! Pasti anak-anak bakalan pada seneng banget kalo bisa liat kamu, dam.”

Mendengar ucapan kekasihnya, Sadam memajukan kepalanya lalu menatap Sherina dengan mata menyipit, “Pasti ada alasan kan sampe kamu maksa kita balik ke Jakarta padahal niatnya kita di Natuna sampe lusa?”
Yang dicurigai menyengir kuda, “Aku udah janji.”

“Janji? Sama siapa?”

“Sama anak-anak, mereka pada nonton siaran berita kita waktu itu dan semuanya heboh begitu tau ada kamu di situ. Mereka bener-bener setiap hari ngechat aku minta bawa kamu ke reuni.”

“Kenapa kamu nurut banget sama mereka?”

“Nggak apa-apa sih, aku beneran cuma mau ajak kamu ketemu temen-temen lama kita.” Ucap sang wanita yang kemudian langsung mengambil tangan Sadam satunya untuk dia kutek lagi dengan warna hot lainnya. Lelaki hot harus dikasih kutek warna-warna hot juga pikirnya jahil, habis ini ia akan memaksa Sadam foto sambil memamerkan kuku-kuku hot-nya.

Sedangkan Sadam masih tidak puas dengan jawaban yang diberikan wanita jahil satu ini, “Kamu bela-belain motong liburan kita demi bisa pamerin aku ke mereka kan?”

Sherina langsung tersedak ludahnya sendiri dan kuas kuteknya seketika melenceng dari jalurnya, “Ah jadi belepotan kan!”

Tau kalau dirinya dihiraukan, Sadam mengambil kuas kutek dari tangan wanita berkulit langsat tersebut lalu menaruhnya di meja, “Bener kan pasti, kamu mau pamerin aku?”

Bukan Sherina kalau tidak mengelak, “Nggak lah, ngapain aku pamerin kamu?”

Sadam mengulum senyum, ternyata kekasihnya ini sama seperti wanita-wanita di luar sana yang bangga bisa bawa pacar ke reunian.

“Kenapa senyum-senyum gitu sih? Nggak ada yang lucu.”

“Aku nggak expect ternyata kamu bisa gemesin juga, oke aku ikut reuni sebagai pacarnya Sherina M Darmawan.” Ucap sang lelaki sembari mengusap pelan punggung tangan Sherina.

Rasanya wanita itu ingin meleleh saat ini juga, dia tidak kuat dengan semua perlakukan manis sahabat kecil yang sudah jadi kekasihnya itu. Dulu masih status sahabat saja dia sudah sangat manis, dan sekarang menjadi kekasih ternyata bisa beyond imagination.

Benar saja, Sherina mundur, dia pindah duduk ke pinggir kasur meninggalkan Sadam yang masih duduk di sofa di pojok kamar. Dia takut detak jantungnya terdengar oleh sang kekasih. Iya sih ini Sadam si sahabat kecil tapi kan statusnya sudah beda, rasanya juga sangat jauh berbeda.

CutiepieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang