"Kebakaran!"
"Gudang Terbakar!"
Teriakan kepanikan dari penghuni manor sukses membuat Gaela, yang sudah mulai tenang dan memutuskan untuk kembali ke ruang makan, panik kembali.
"Gaela!" Gadis itu menoleh cepat mendengar Namanya terpanggil, "cepat bawa barang-barangmu dan berkumpul di ante!" Mrs. Stone berseru sebelum akhirnya wanita itu melenggang pergi untuk mengigatkan pegawai lain.
Tanpa disuruh dua kali, Gaela berlari keluar menuju pintu belakang.
Pemandangan si jago merah yang menggelegar ke langit, melahap Gudang yang sudah sepenuhnya terselmuti api, menyambutnya.
Api itu berkobar besar, menghiasi langit kelabu yang semakin nampak gelap oleh pekatnya warna asap yang mulai memenuhi udara di sekitar manor.
Angin musim gugur seolah membawa api itu merayap lebih jauh, menyentuh sebagian gedung paviliun yang berada dekat dengan gudang. Para pegawai manor terlihat belarian panik menyelamatkan diri dengan barang mereka sementara beberapa yang lain tengah mencegah api menyebar.
Gaela mematung selama beberapa saat sebelum akhirnya dia segera berlari saat melihat api itu semakin cepat menyebar menuju paviliun. Ada beberapa footman yang berusaha memadamkan api, mencegahnya agar tidak menyebar, tapi Gaela tidak yakin api sebesar itu bisa dipadamkan oleh mereka.
Gadis itu menggeleng, bukan waktunya berdiam diri!
Gaela melangkah cepat memasuki paviliun. Gedung itu sudah hampir kosong, Gaela hanya bisa melihat beberapa pegawai lainnya yang mengemas barang sementara yang lain sudah berlari keluar.
Kamarnya berada di lantai dua, tidak begitu jauh, tapi dirinya tetap harus bergegas.
Gadis itu langsung menyambar tas besarnya begitu sampai di kamarnya, membuka tas itu lebar-lebar sebelum menjejalkan barang-barangnya ke dalam sana. Tidak perlu peduli jika tidak rapih, yang penting masuk dulu saja!
"Gaela! Kenapa masih di sini?" Seorang rekan maid yang sudah siap dengan tasnya berdiri menatap Gaela dari ambang pintu. Namun melihat Gaela yang masih memasukan barang-barangnya, kawannya itu dengan sigap membantu.
Berkat kawannya itu, Gaela bisa lebih cepat mengemas barang-barangnya dan menutup rapat tasnya sebelum mereka berdua berlari menuju lantai satu begitu tas tangan Gaela sudah mengenggam tas besar kanvanya.
"Kenapa gudangnya terbakar?" Gaela bertanya tanpa menghentikkan larinya.
Kawannya itu menggeleng, "tidak ada yang tahu. Tahu-tahu saja apinya sudah besar."
Tiba-tiba saja? Apa ada seseorang yang membakarnya dengan sengaja?
Begitu Gaela dan kawan maidnya itu keluar dari paviliun, para footman yang sebelumnya memadamkan api pun sudah tidak ada. Mungkin mereka berhenti karena apinya sudah menjalar terlalu besar, bahkan sisi-sisi pavilion pun mulai terbakar.
"Syukurlah kita sudah keluar." Kawannya itu menghela napas lega tanpa menghentikan langkahnya. Gaela mengangguk setuju, tidak ada yang tahu seberapa cepat apinya menyebar, untung saja Gaela dibantu olehnya tadi.
Tanpa berbasa-basi lagi, mereka berdua kembali berjalan cepat menuju ante. Mungkin lebih dari setengah penghuni manor sudah berada di sana sekarang, karena mereka hampir tidak berpas-pasan dengan penghuni lain saat dalam perjalanan ke sana.
Benar saja, ruangan yang terhitung kecil dibandingkan dengan beberapa ruangan lain di estate ini tampak begitu penuh oleh orang-orang yang mengungsi. Beberapa dari mereka nampak panik, wajahnya pias. Beberapa yang lainnya justru diam, bahkan memastikan keadaan yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/353669341-288-k754727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maiden of Secrets [Tamat]
Misterio / SuspensoBukan keinginan Gaela menjadi Maid di Mansion yang reputasinya terkenal menyeramkan. Dia tidak ingin menjadi orang hilang berikutnya. Tapi apa daya, ayahnya pergi entah kemana, penghasilan ibunya tidak seberapa, hanya dia satu-satunya harapan agar...