~Happy Reading~Assalamualaikum semua nya
Bantu vote
Komentar
Dan saran nya gess"Hello epribadeh," ucap cewek cantik yang berdiri di atas tangga.
"Kebiasaan, assalamualaikum dong Jeje, kamu ini Islam bukan sih?" Ujar sang kakak.
"Hehe, maap kak. Hilaf,"
Keluarga nya menatap heran kepada kedua gadis itu, mereka berdua kakak dan adik, sama hal nya dengan kakak adik pada umum nya, kadang akur kadang berantem.
Raudatun Nayyara putri Windsor atau biasa di panggil Yara, Kakak dari Jeje reviana putri Windsor anak dari bapak Muhammad Asraf Windsor dan ibuk Amira Windsor . Yara dan Jeje memiliki seorang Abang yang bernama Gilang Adiyasa putra Windsor.
Oke sekian dulu perkenalan nya.
"Assalamualaikum," ucap keduanya kompak.
"Waalaikumsalam," jawab mereka.
"Papa," panggil Jeje.
"Apa Sayang ?"
"Papa, Jeje mau minta dijodohin,"
"What?" pekik sang Mama
"Astaghfirullah," ujar sang papa sembari mengelus dada.
"Lah si bocil, masih kecil malah minta jodoh. Abang aja belum nikah, mau langkahin Abang Lo ," ucap sang Abang nyolot.
"Tau tuh bang, Yara aja belum nikah. Dia malah mau duluan,"
"Ya Allah, kamu kenapa sih? Kesambet pengen nikah apa gimana, ini bukan zaman Siti Nurbaya ya pake acara dijodohin segala, mandiri dong cari jodoh sendiri ngapain minta papa yang nyariin?" ucap sang Mama.
"Jeje kan mau nikah muda ma, biar kek di wattpad kek nya seru,"
Yara tak habis pikir dengan Jeje, ada saja ulah nya yang membuat anggota keluarga ketar ketir akan ulah nya.
"Ayolah Pa, jodohin Jeje biar kek di wattpad gitu, nanti judul ceritanya jodoh pilihan Papa gitu, keren kan? Jeje capek menjomblo Mulu, pacaran kan nggak boleh. Yaudah langsung nikah aja " ujar jeje.
Asraf hanya bisa menggeleng melihat tingkah anak nya, ngak ada angin ngak ada hujan tiba-tiba anak nya minta di jodohin. Setau Asraf, bukanya orang akan menangis karena tidak terima jika di jodohkan, kenapa anak nya justru meminta hal itu. Pandangan nya menatap mata Gilang yang melirik Solah memberi kode Ntah apa yang di pikir kan kedua laki-laki itu, hanya mereka dan tuhan yang tau.
Gilang berdiri lalu pergi ke atas menuju kamar, Jeje yang melihat itu sedikit was-was takut jika Abang nya itu akan mengamuk.
"MAU KEMANA BANG?" teriak Jeje.
"Jeje, suara perempuan itu aurat,"
"Hehe, maaf pa,"
Kini Gilang telah kembali dengan selembar kertas di tangan nya. Semua yang ada di sana menatap heran ke arah Gilang.
"Buat apa bang?" tanya Yara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepentok cinta mas idola
Spiritual"Ibarat nya gini wir, kalo kakak gue bisa mendapatkan nya dengan kesabaran maka gue lebih memilih untuk mencintai nya secara ugal-ugalan " ~Jeje reviana Aisyah~