Lisa, pemilik LM Group yang kini tengah membuka kunci pintu ruangannya mengerutkan keringat begitu melihat Seulgi berjalan dengan sedikit tergesa-gesa ke arahnya, kenapa kakak sepupunya harus terburu-buru seperti itu? Tanyanya dalam hati.
Namun Lisa tidak terlalu menghiraukan dan memutuskan untuk masuk ke dalam ruangannya, Dia awalan pikir Seulgi memiliki urusan lain, namun ternyata tidak, kakak sepupunya malah ikut masuk ke dalam ruangannya.
"Ada apa dengan Seulgi?" Tanya Lisa bingung, karena pagi hari ini matahari cukup terik menembus masuk ke dalam ruangannya, Lisa langsung menyalakan pendingin ruangan terlebih dahulu dan menarik kursi kebesarannya agar dia bisa duduk di sana.
"Kenapa kau tidak memperhatikan penampilanmu sebelum turun dari mobil?" Tanya Seulgi sambil menutup pintu ruangan Lisa, tentu saja tidak memiliki alasan kenapa dia begitu tergesa-gesa masuk dalam ruangan Lisa pagi hari ini.
"Penampilan? apa yang salah dengan penampilan Lisa?" Wanita tinggi yang sukses dengan karirnya itu menetap dirinya sendiri, pakaiannya rapi, celananya bersih, sepatunya tidak kotor, Lisa sempat berpikir apa resleting celananya terbuka? Tapi begitu Lisa mengeceknya, semuanya aman.
"Haish, bukan pakaianmu, tapi sesuatu yang ada di wajahmu." Ujar Seulgi yang membuat si Lisa semakin bingung dibuatnya, apa yang salah dengan wajahnya? Lisa juga dengan percaya diri yakin jika wajahnya masih menawan seperti biasanya.
"Lisa merias wajah seperti biasanya, di bantu oleh Jennie juga tadi, apa yang salah? Lisa sedikit terlambat pagi ini? Mana bahan rapat yang harus kita pelajari?" Tanya Lisa, dia kini duduk di kursi kebesarannya dan mengeluarkan ponsel serta dompetnya dari dalam saku blazer nya.
Berbeda dengan istrinya yang selalu membawa tas kecil kemana-mana, Lisa lebih memilih untuk memanfaatkan ruang sakunya dengan memasukkan barang-barangnya ke dalam saku, lagi pula barang bawaannya juga tidak sebanyak Jennie.
"Ya! Jangan pedulikan dengan bahan rapat terlebih dahulu jawab pertanyaanku, apakah kau tadi di cium oleh Jennie?" Lisa terkekeh mendengarnya, kenapa Seulgi harus menanyakan hal ini? Dia jadi malu rasanya karena mengingat kecupan yang diberikan istrinya, apalagi yang di bibir.
"Kenapa Seulgi sangat kepo? tentu saja istri Lisa tadi mencium pipi Lisa terlebih dahulu sebelum kami berpisah." Balas Lisa malu-malu dan Seulgi langsung menepuk jidatnya.
"Lain kali, perhatikan wajahmu setelah kau dicium oleh istrimu, sekarang buka kamera yang ada di ponselmu dan lihat wajahmu sendiri." Lisa yang kebingungan kemudian menuruti ucapan kakak sepupunya dia membuka kamera yang ada di ponselnya dan mengarahkan pada wajahnya sendiri.
"Apa ini..?" Lisa menyentuh pipinya dengan tangannya begitu melihat noda kemerahan disana, setelahnya pemilik perusahaan besar itu menurunkan ponselnya, dia ikut memberikan ekspresi terkejutnya pada kakak sepupunya.
"Bekas bibir Jennie ada di wajah Lisa? Ah.. Lisa baru ingat jika tadi Jennie memang menggunakan lipstick sebelum mencium Lisa." Balas Lisa dengan polosnya, dia kemudian mengambil dua lembar tissue dan membasahinya dengan air sebelum menghapus noda kemerahan itu pada kedua pipinya.
"Jennie juga tidak mengatakan apapun pada Lisa sebelumnya jika ada bekas kosmetiknya yang menempel." Ucap Lisa lagi sambil menggelengkan kepalanya, ternyata Jennie tadi menggunakan lipstik dengan warna merah seperti ini? Haish, Lisa bahkan tidak terlalu menyadarinya.
"Apa kau tadi tidak merasa jika para staff melihatmu dengan tatapan bertanya-tanya?" Tanya Seulgi, Lisa menyentuh tengkuknya, tidak ada yang lupa jika Lisa adalah sosok pemimpin perusahaan yang cukup dingin dan angkuh bukan? saat disapa oleh para stafnya di bawah tadi tadi, dia bahkan tidak repot-repot untuk melihat wajah mereka, yang Lisa lakukan hanyalah berjalan lurus ke depan dengan wajah datarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ME & YOU - JENLISA [G×G]
Fiksi PenggemarSeason 2 of YOU & ME Kelanjutan dari kehidupan berumah tangga CEO kaku alias Lisa dengan istrinya yang manja dan keras kepala, Jennie. --- WARNING ⚠️ PURE G×G 🔞 TIDAK UNTUK DITIRU ⚠️