[ akhirnya ]

170 10 0
                                    

" gimana? Kalian setuju gak kalau menikahnya minggu depan? Ini sengaja papa undur karena untuk berpacaran dulu kalian selama minggu ini " ucap agas menatap kenzo dengan revan

" iya, aku setuju " ucap kenzo dengan berat hati, dan revan yg mendengarnya kaget

Kaget karena tadi kenzo blianh tidak akan menyetujuinya.

Revan sedikit menyenggol bahu kenzo.

" eh lo ngapain setuju si anjing, kan bisa lo batalin.. Tadi katanya gak mau lah sekarang malah setuju, aneh lo " bisik revan

Kenzo hanya sekedar mendengarkannya saja tak menggubris atau membalas sedikit pun

" ya sudah ini sudah berkepastian kan pak agas? " tanya aksa kepada ayahnya kenzo yaitu agas

Agas hanya mengangguk sembari tersenyum.

" oh, baiklah saya, istri saya dan juga anak saya akan pamit pulang " ucap aksa lalu berdiri dari duduknya dan diikuti oleh kedua orangtua kenzo beserta kenzo nya juga

" baiklah hati hati di jalan ya pak aksa, revan dan juga bu gita " ucap agas

Lalu setelahnya mereka pergi dari rumah kenzo.

.
.
.
.

Pagi harinya...

Revan tengah bersiap akan pergi ke sekolah, ia sudah memakai seragam yg sangat rapih, tapi awalnya.

Setelah sampai ke sekolah ia akan mengeluarkan baju bagian belakangnya, ya terkesan tidak rapih lah.

" anjay juga lo bisa dateng pagi pagi rev " ucap vero, ia juga menepuk pundaknya agar terkesan akrab, bagi revan ya hal biasa.

" kalo gak karena nyokap, gak akan gue dateng se pagi ini " ucap revan

" hm, udahlah maklumin aja mungkin nyokap lo mau didik lo lebih baik lagi agar disiplin gitu " ucap vero

" terus selama ini nyokap gue ngedidik gue gak bener gitu, hah? " ucap revan yg memang menekan suaranya.

" ya gak gitu, ck! Aelah lo dibawa serius mulu " ucap vero

" gak semua omongan bisa di bercandain ver " ucap revan

" iya iya sorry kanjeng revan " ucap vero lalu pergi dari hadapan revan, takut ngamuk tuh orang

.
.
.
.


Di sisi lain, kenzo sedang berjalan dengan seorang wanita cantik yg tingginya lebih pendek darinya.

Ya, namanya ghea dasvartika, anak pindahan dari jakarta dia adalah tetangga baru nya Kenzo sejak 3 hari yg lalu, tetapi anak itu sudah sok akrab dengan kenzo tetapi Kenzo hanya mendiaminya saja, anggap saja tak perduli.

" emm, kenzo.. Aky boleh kan nanti minta tolong ke kamu? " tanya ghea menatap kenzo serius

Kenzo menunduk guna melihat gadis itu, dengan modusnya gadis itu menggenggam lengan kenzo sangat erat.

" minta tolong apa? " jawab kenzo serta memberi pertanyaan kepada gadis itu.

" hmm, aku mau tau tentang sekolah ini, sementara aku gak ada temen boleh gak aku sama kamu terus? " ucap ghea membuat kenzo merasa tercekat oleh keadaan.

" gak bisa, gua sibuk " tolak kenzo dengan tenang.

" iiihhh! Kok pake gua sih! Aku-kamu aja bisa gak? " ucap ghea dengan sifat centil nya yg keluar

" gak " ucap kenzo datar.

" hm, yaudah deh aku mau ke kelas aku dulu " ucap ghea hendak pergi namun segera di cekal oleh kenzo.

" mau kemana? Kan belum tau tentang sekolah ini lagian lo belum di tentuin mau ke kelas mana nya, jadi.. Ikut gua dulu ke ruang osis " ucap Kenzo, ia menarik lengan ghea.



.
.
.
.

Di ruang osis, terdapat waketos dan juga osis yg lainnya sedang mengadakan rapat.

Kebetulan sekali.

Kenzo membuka pintu geser secara perlahan dan ia mulai memasuki ruangan itu bersama ghea di belakangnya.

" widihh ini cewek lu ken? " ucap jaskara mencairkan suasana yg tadinya hening.

" bukan, dia anak baru.. Urus tuh " ucap kenzo ia memberikan ghea kepada jaskara beserta osis yg lainnya

" eh.. Lo kan ketos nya aturan lo dong yg ngurus bukan kita " ucap fadli

" ck! Gua ada urusan lo urus aja cewek satu ini ntar juga gua balik lagi kalo udah kelar " ucap Kenzo lalu pergi

" buset kesambet apaan si tu anak " ucap jaskara menatap kepergian kenzo

" udah udah, heh cewek! Sini duduk ngapain lo berdiri di situ, kagak pegel apa " ucap rena, cewek osis yg paling fadli kagumi.

Dengan perasaan yg canggung, ghea duduk di sebelah jaskara.



.
.
.
.

Di sisi lain revan sedang berada di kantin dengan leo dan juga vero

" eh le! Lo kok sering ngelamun gitu sih, ada apa emangnya cerita in aja ke kita " ucap vero

Leo hanya menggeleng " gak ada apa apa kok " ucap leo

Leo beralih menatap revan yg sedang asik bermain game di handphone nya.

" revan.. Anter gue ke perpustakaan mau gak? " tanya leo menatap revan, sementara vero menatap keduanya bergantian

" eh le, kan lo bisa ke perpustakaan bareng gue, si revan kalo lagi main game kagak inget temen " ucap vero, leo hanya terkekeh pelan

" oh, yaudah deh ayok " ucap leo lalu berdiri dari duduknya

" rev, gue sama vero ke perpustakaan dulu ya " ucap leo walau hanya di balas deheman oleh revan.

....

Saat di pertengahan main game tiba tiba handphone revan di raih dari belakang, ntah siapa orangnya.

Saat ia menengok ke belakang, ternyata kenzo yg meraih handphone nya.

" kenzo bangsat! Lo bisa gak sih gaj usah ganggu gua?!! " ucap revan, tetapi ucapan itu di anggap angin oleh kenzo

" balikin gak hp gua?!! " bentak revan

Kenzo melirik ke arah revan dengan usil " gak, sebelum hp ini kena razia " ucap kenzo santai.

" anak anjing! " umpat revan.

Mampu di dengar oleh kenzo, kenzo mendekatkan wajahnya ke arah wajah revan dan seketika..

Cup

Satu kecupan mendarat di bibir tipis revan, yg membuat sang empu terkejut.

Apa apaan ini? Pikirnya.

" gak usah ngumpat di depan gua, gua gak suka " ucap kenzo datar lalu pergi meninggalkan revan yg masih terdiam.

Di kantin loh?!

Untung saja tak ada yg melihat, dan lebih tepatnya lagi revan duduk di kursi paling belakang.

Seketika lamunan ia terbuyarkan, dan langsung berlari mengejar kenzo yg sudah jauh dan menuju ke ruang bk.



.
.
.
.
.



Mangap pendek 🙏🗿

Gatau alurnya gimana tapi di bawa enjoy aja.

So.. Jangan lupa votement yek
Biar update nya makin semangat dan nulisnya juga makin rajin.

𝙆𝙀𝙏𝙐𝘼 𝙊𝙎𝙄𝙎 [𝙉𝙊𝙈𝙄𝙉] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang