Chapter 4

9 4 0
                                    

"Alhamdulilah akhirnya selesai juga" gumam Mahira yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dalam mengisi data dapodik milik muridnya.

Mahira menoleh ke arah jam dinding di kamarnya. Dapat ia lihat, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari.

Mahira sangat terkejut dengan jam yang ia lihat, mungkin karena terbawa suasana dalam pekerjaan nya, Mahira jadi lupa waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya di waktu yang tepat.

Mahira sedikit terkekeh.

"Ya Allah, Hira udah sering banget kebablasan waktu seperti ini. Mungkin ini tidak baik, namun ini udah jadi tanggung jawab Hira. Jadi, Hira harus kuat menjalankan kewajiban Hira" gumamnya menyemangati dirinya sembari ia membereskan semua pekerjaannya yang telah usai.

Mahira yang asik mengumpul data-data yang ia kerja barusan, tiba-tiba ia tak senagaja melihat undangan majelis ta'lim yang beberapa hari lalu diberikan sahabatnya itu untuk dirinya.

Mahira yang penasaran dengan orang yang akan mengisi kajian tersebut, segera saja ia mengambil undangan itu.

"Hem.. siapa yah, pemateri yang akan mengisi kajian di yayasan nanti?" Menolognya sambil membolak-balikan undangan tersebut.

Mata Mahira kini sudah terasa berat, ia sangat mengantuk. Mahira yang akan membuka undangan majelis tersebut, kini Mahira urungkan. Sebab, saat ini ia sudah tak tahan dengan kantuknya.

"Kata Mun tadi siang, majelis ta'lim nya di adakan besok pagi. Jadi, Hira tak perlu melihat isi undangan nya. Paling pematerinya seorang ustadz yang biasa Mahira lihat di majelis ta'lim biasanya" kata Mahira sambil menyimpan kembali undangan tersebut ke atas meja belajarnya tanpa membuka isi undangannya sama sekali.

Sebelum Mahira beranjak untuk ke tempat tidurnya, ia tak lupa untuk ber wudhu terlebih dahulu, agar tidur malamnya terasa nyenyak dan akan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu'wata'alah.

"Ya Allah, kalau boleh jujur, Hira sedikit rindu pada sosok itu ya Allah. Semogah engkau bisa mempertemukan kami kembali" gumam Mahira tanpa sadar akan ucapannya barusan, sedetik kemudian ia sudah terlelap dalam tidurnya.

***

Pagi hari telah tiba...

Hari ini adalah hari yang dimana sangat dimuliakan dalam pandangan Islam. sebab, hari ini sangat banyak keutamaan-keutamannya dari pada hari-hari biasanya. Hari ini adalah hari Jum'at, yang dimana kita di anjurkan memperbanyak bershalawat kepada nabi kita nabi Muhammad Saw. Dan memperbanyak amalan-amalan kebaikan yang lainnya. Insyaallah, Allah akan melipat gandakan pahala-pahala kita jika kita mau melakukan suatu hal kebaikan di hari Jum'at ini insyaallah.

Seorang lelaki dengan jubah putih nya baru saja keluar dari dalam kamar miliknya.

"Assalamu'alaikum umi, Abi." salam Fayad pada kedua orangtuanya yang berada di ruang tamu.

"Wa'alaikumsalam nak" jawab mereka dengan senyuman nya.

"Silahkan duduk nak" ujar abizar kepada putranya.

Fayad mengangguk.

"Nak, hari ini kamu beneran akan mengisi kajian itu?" Tanya abizar.

"Iya abi. Fayad akan mengisi kajiannya, sebentar lagi Fayad akan pergi ketempat itu" jawab Fayad dengan yakin, karena ia sangat suka pada tempat dimana ia akan mengisi kajian nantinya.

Abizar maupun Maryam tersenyum saat menatap putranya yang ternyata  sudah sedewasa itu.

"Alhamdulilah kalau memang kamu mau mengisi kajian di tempat itu. Oh ya, abi juga sudah menelfon seseorang kepercayaan Abi, nanti orang itu yang akan mengantarkan mu ketempat itu yah"

Imam Terakhir Untuk MahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang