Chapter 3

10 4 0
                                    


"Assalamu'alaikum warahmatullah"
"Assalamu'alaikum warahmatullah"

Salam fayad mengakhiri shalat tahajudnya.

Lelaki itu kini mengadakan kedua tangannya untuk berdo'a kepada Raabnya.

"Bismillahhirahman'nirahim. Ya Rabb ku, di keheningan malam ini, dimana semua makhluk-makhluk mu terlelap dalam tidurnya. Namun, malam ini engkau dapat mengizinkan ku untuk menemui mu ya Raab. Sungguh, Hambah sangat bersyukur atas keridahan mu yang engkau limpahkan kepadaku ya Raab"

Fayad terdiam ia menjeda ucapannya, kini bulir bening itu sudah mengalir di wajah tampan nya. Dengan suara lirih fayad kembali melanjutkan Do'a nya yang sempat tertunda

"Ya Raab, izinkanlah Hambah mengadukan segalah sesuatu yang hamba rasakan saat ini kepadamu ya Raab. Ya Allah, Hambah tak tahu ujian apalagi yang akan engkau berikan padaku nantinya, tapi sungguh ya Raab, ujian yang engkau berikan padaku saat ini, bukanlah ujian yang mudah bagiku. Bagaimana tidak, engkau telah memberikan ujian hati ini kepada ku, yang dimana ujian ini sangat menguji akan keimanan ku kepadamu, sungguh ya Raab, apakah aku akan mampu? Ya Allah wahai zat yang maha membolak balikan hati, ku pasrahkan hidup dan matiku hanya kepadamu ya raab."

"Hamba yakin ya Allah, Hambah bisa melewati ujian mu ini. Hamba hanya memohon kepadamu ya raab, jagalah hatiku dan hati yang telah engkau jatuhkan padaku ini, agar tetap berada pada jalan mu yang benar. Ya Raab, Hambah tak ingin menceritakan dirinya, karena engkau sudah lebih dulu mengetahui apa yang ada di dalam hatiku. Hamba hanya bisa menaruh harap kepadamu ya Allah, hamba mohon, tetapkanlah hati kami untuk bisa istiqomah dalam menjaga diri dan ketaatan kami kepadamu. Aamiin allahummah aamiin"

Fayad kini mengusap wajahnya dengan kedua tangannya di akhir do'anya.

Fayad hanya bisa tersenyum dengan apa yang baru saja ia curhat kan pada pencipta nya.

Tidak ada cinta yang lebih indah selain cinta yang diharapkan dalam do'a. Entah sejak kapan aku menganggumi, tapi yang pasti, kamu adalah takdir tuhan yang baru saja ia kirim kan kepada ku.

Batin fayad usai berdo'a.

Setelah melaksanakan shalat tahajud, Fayad pun melanjutkan untuk muroja'ah. Hingga datangnya waktu subuh.

***

Ditempat lain, seorang wanita dengan mukenah hitamnya baru saja usai melaksanakan shalat subuh.

Mahira yang baru selesai melipat mukenanya, ia pun menoleh ke arah jam di atas meja belajar nya.

"Udah jam lima lewat" gumamnya.

Setelah itu, Mahira langsung keluar dari dalam kamarnya, karena pagi ini, seperti biasanya ia akan membantu bundanya memasak makanan, sebelum ia pergi mengajar.

"Assalamu'alaikum bunda" salam Mahira ketika sampai di dapur.

"Wa'alaikumsalam sayang" jawab bundanya yang kini menghentikan sejenak aktivitas memasaknya.

"Bun, tugas Hira apa aja nih?" Tanya Mahira saat sudah berada tepat di samping bundanya.

"Tugas Hira gak banyak kok, Hira motong bawang aja, karena bunda udah siapkan bumbu-bumbu yang lainnya, tinggal bawang yang belum bunda iris" jawab bundanya

Mahira mengangguk.

Beberapa menit kemudian, masakan Mereka pun telah matang.

Imam Terakhir Untuk MahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang