بسم الله الرحمن الرحيم
"Sebaik-baik bacaan adalah Al-Qur'an"
Happy Reading 🙌
.
.
.🌙🌙🌙
Tumbuh dewasa tanpa peran kedua orang tua, membuat diriku sedikit kesulitan melewati hiruk-pikuk kehidupan dunia yang sangat beragam. Sejak berumur tujuh tahun lebih lima bulan, aku dititipkan ditempat ini. Ya... tempat yang biasa disebut 'tempat penampungan anak-anak' atau dengan kata lain, 'panti asuhan'.
Mungkin istilah penampungan anak-anak terdengar sarkas ya? Tapi bagi kami, sebutan itu sudah terbiasa kami dengar saat orang-orang mengetahui kalau kami tinggal di tempat ini. Jadi, biasa saja.
Entah apa alasan Papa membawaku kesini. Yang pasti, setelah tragedi beberapa tahun silam yang mengakibatkan aku kehilangan Mama, dan Papa kehilangan istrinya untuk selamanya, adalah alasan awal aku disini. Sejak saat itu, sikap Papa mulai berubah. Ia menjadi pribadi yang temperamental, cuek, dan sering marah kepadaku walau hal kecil sekalipun.
Papa menuduhku sebagai penyebab meninggalnya Mama. Padahal, aku pun tak tau akan seperti itu kejadiannya. Dan kalo boleh ngeluh, aku sebenarnya juga trauma pasca kejadian itu. Kepalaku selalu pusing kala mengingatnya. Aku juga sering menyalahkan diriku atas tragedi yang telah terjadi. Semua kata andai terangkai apik di kepalaku.
"Andai, aku nurut"
"Andai Mama gak pergi bersamaku."
"Andai seharian itu Mama di rumah."
Cukup lama aku berdamai dengan diri sendiri. Bahkan sampai sekarangpun kata-kata 'Benci' yang terucap dari bibir papa untukku masih terekam jelas di ingatanku. Sebanyak apapun kata maaf yang keluar dari mulutku, tetap takkan berpengaruh bagi papa.
Dua hari setelah kejadian tak terduga itu, Papa mengajakku pergi. Awalnya aku senang, kukira Papa sudah memaafkan ku. Namun ternyata, Papa meninggalkanku di depan pagar tempat ini, kemudian pergi tanpa peduli akan teriakanku.
Terkadang aku bertanya dalam benakku; 'sebenarnya, aku anak kandung Papa bukan? Apakah tidak ada rasa rindu terhadap anaknya ini? Apakah tak ada kesempatan untuk menerima maafku? Kalau aku bukan anaknya, lantas siapa ayahku?' Entahlah... kepalaku pusing memikirkannya.
Dan... di sini lah aku hidup. Bersama teman-teman dengan beragam kisah pilu mereka. Segala keadaan kami lalui bersama, menjadikan kami layaknya satu keluarga, tanpa adanya kedengkian atau semacamnya. Dulu kupikir, hanya aku yang hidupnya begini. Tapi setelah di sini, aku menyadari banyak hal. Banyak orang yang hidupnya lebih menderita dariku. Ada yang tak diharapkan orang tuanya, ada yang orang tuanya sudah tak ada, bahkan ada yang tak tau siapa orang tuanya. Dari semua itulah, membuat aku tak boleh mengeluh. Karena, masih banyak yang lebih pantas aku syukuri selain mengeluh dengan keadaan, misalnya kesehatan?
Dan satu hal lain yang aku syukuri yaitu, pemilik panti ini sangat menyayangi kami. Mereka berperan layaknya orang tua bagi kami. Kami mendapatkan banyak kehangatan dari mereka, dan kebetulan mereka tidak memiliki anak, membuat mereka mengasuh kami layaknya anak sendiri.
Mereka menyekolahkan kami setidaknya sampai lulus SMA. Tapi, mereka tetap memberikan kami kesempatan, untuk mencari beasiswa sendiri. Agar kami bisa lebih mandiri. Meskipun seandainya tak dapat kesempatan mendapatkan beasiswa, mereka berdua tetap membiayai kami berpendidikan. Sangat baik kan?
Yahh.. Inilah kisahku. Seorang anak yang dipaksa menerima segala hal yang ia sendiri tak mengerti alur hidupnya. Terasa seperti dibuang, tapi masih diberi kasih sayang (?)
Sungguh membingungkan, ternyata banyak hal yang masih menjadi misteri dalam hidupku, sampai-sampai aku pun merasa 'apakah ini nyata?' Entahlah, semua terasa pelik.
Mungkin ini ujian dari Allah supaya aku makin taat pada-Nya. Dan selalu mengingat bahwa semua yang terjadi ini adalah takdir dan ketetapan dari-Nya yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh Sang Maha Kuasa.
Mungkin, ada suatu hal yang membahagiakan suatu saat nanti yang sudah dipersiapkan oleh-Nya? Aku harap begitu, Dia-lah yang Maha Tau akan segala sesuatu, kuserahkan semua urusanku pada-Nya.
Selama bersama-Nya, aku bisa kuat. Aku yakin itu. Semoga Allah sentiasa melindungi ku dimanapun aku berada.
Aku do'akan kalian juga bisa menemukan kebahagiaan kalian masing-masing :)
🌙🌙🌙🌙
Hai haii, gaisss.... 🙌
Salam kenal yaaa:) Panggil aku Kala (kak Lala). Atau Lala aja, gapapaa, xixi...
Makasih udah mampir ke cerita ku yang masih berantakan inii hehe...
Btw, ini cerita pertama aku gess. Jadii aku sangat berharap kalian memberikan kritik dan saran yang memotivasi ya....
Maapin masih sangat banyak typo atau kurang sreg di hati😔. Tapi aku akan terus belajar dan berusaha buat memperbaiki tulisan aku. Mungkin kalo udh tamat nanti (In Syaa Allah) aku bakal revisi lagi biar lebih rapi:)
Makasiii banyak-banyak semuaa🐣
Semoga sukaa yaaa, kasih vote & komen dong gaiss, biar aku seneng gitu. Kan nyenengin org berpahala, ye gak?
Wopyuuu <3
(buat readers cewek aja, wkwk)Mau lanjut ga nih???.....
Byee<3.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S MY DAD?
SpiritualIni hanya tentang seorang anak perempuan yang dituduh ayahnya sebagai pembunuh ibunya sendiri. Dan berakhir dimasukkan ke panti asuhan, hingga ia dewasa. Dibalik itu semua, ada suatu alasan tersembunyi yang disimpan oleh ayahnya. Apakah ia bisa me...