Vᴀᴍᴘɪʀɪsɪᴍ Hᴜᴍᴀɴɴᴏʀʏ
Rеncɑnɑ Ѕі ᐯɑmріr
𝐈𝐕𒉭
Setelah keluar dari rumah, Alvio berjalan pelan menjauhi lingkungan itu dan pergi keluar desa terpencil itu dan menuju hutan. Keadaan hutan disana sangat lebat, pohon-pohon juga tampak lebih tinggi, membuat cahaya matahari tidak terlalu dapat menyinari bagian bawah.
"Hey bro"
Ia berhenti berjalan, melihat sekelilingnya, mencari sumber suara itu. Ia dapat mencium aroma darah sebangsawannya, yang berati ada orang disekitarnya.
"Diatas sini rambut merah panjang!"
Alvio menatap keatas, ternyata adalah vampir, sebangsawan dengan dirinya. Sedang memperhatikan dirinya sejak masuk ke hutan sembari mengawasi.
"Long time no see, rambut merah panjang."
Vampir itu turun tepat didepan Alvio, membuatnya sedikit terkejut.
"Waw, kau banyak berubah ya rambut merah panjang"
"Panggil dengan namaku, zakiro"
"Hah elu manggil nama gw aja salah!"
Zarkhio, teman Alvio selama berkelana didesa itu. Mereka memiliki tugas privasi yang berbeda, tidak menyangka akan bertemu secepat ini.
"Heh, nampaknya elu lebih seger daripada sebelum memulai tugas privasi, dapet darah ya lu?"
Zarkhio menyenggol bahunya, membuat Alvio sedikit risih. Ia mengambil sebatang rokok dan korek, kemudian menyalakannya dan menghembuskannya.
"Ih nyebat gak ngajak, bagi dong"
Dengan sembarang Alvio melempar sebatang rokok dan korek pada temannya itu, tetapi api korek itu habis. Karena tidak ada cara lain, Zarkhio menarik baju Alvio dan mendekatkan rokok yang diapit dimulutnya dengan rokok Alvio. Membuat jarak mereka terlihat dekat, yang sontak membuat terkejut dirinya.
Alvio mendorong Zarkhio, membuatnya sedikit menjauh.
"Koreknya abis, gimana gw mau ngerokok? Wait bukannya lu gak doyan rokok?"
"Bukan urusanmu."
Zarkhio hanya berdecak. Alvio mengeluarkan 2 buku dari dalam tasnya dan menunjukkan kepada temannya itu.
"Tau lokasi panti ini gak?"
"Hmm? Oh panti ini, gw tau"
"Dimana?"
Zarkhio menunjuk desa yang baru saja ditinggal Alvio, tetapi dia kembali menjelaskan.
"Dibelakang desa itu, jalan jauh menuju dekat tepi bukit dan sungai lalu kau akan menemukan panti itu"
"Semudah itu?"
"Not sure, emang mau ngapain disana?"
"Kepo"
Tanpa banyak tanya Alvio kembali berbalik, mengikuti arahan yang diberikan temannya itu. Kembali lagi ke desa itu dan melihat-lihat sekitar, banyak manusia yang berlalu lelang sedang bekerja.
Dari sekian banyak manusia disana, tidak ada darah manusia yang disukai oleh Alvio, berbau pahit.
"Suer rambut elu makin panjang aja, beneran gamau dipotong?"
Dicuekin. Zarkhio cuma bisa yaudah sih gitu, kebiasaan si Alvio gak mau jawab pertanyaan sederhana kek gitu. Selama berjalan disana mereka berdua mendengar isu-isu berita bahwa ada seseorang yang suka makan daging manusia, mungkin istilahnya kanibal.
"Lu percaya berita kek gitu gak vior?"
"Rumor orang pemakan daging manusia itu?"
Zarkhio mengangguk. Dia bercerita panjang lebar kali tinggi soal hal itu, Alvio yang mendengarkan merasa malas untuk dengerin. Selama perjalanan panjang itu, Alvio merasa tidak hanya mereka berdua, seperti ada seseorang yang mengikuti mereka.
𒉭
Rencana Si Vampir - End
'To Be Continued'Nt :
Mantep, lupa mencet publish ternyt. Maaf jg klo pendek yo
See yu in neks chapter😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampirisim Humannory [Hiatus]
VampireSemua emang aneh, tapi kalau belum dicari tau, coba cari tau sebelum mengatakannya. Okto Satyo Wardono, Yang awalnya tidak percaya menjadi percaya, bahwa semua yang pernah ia dengar, rumornya tidak nyata menjadi kenyataan. Dirinya waktu kecil mengir...