Three questions about you
"5 pertanyaan sepertinya terlalu banyak, bagaimana jika kita simpan saja 3 pertanyaan untuk kencan terakhir?" Mark memberi usulan begitu mereka duduk mebentuk lingkaran dibawah pohon. Dahan yang menaungi dengan daun yang rimbun melindungi kepala mereka dari terik matahari.
"Tapi kita harus menjelaskan alasan dari jawaban kita! Bagaimana? Tidak boleh hanya menjawab ya dan tidak" Kata Ryujin final.
Semua orang mengumpulkan potongan kertas kecil yang sudah terlipat kedalam kotak pensil milik Yooa. Mark sebagai ketua kelompok mengocok kotak pensil yang tertutup rapat sebelum membuka kembali kotak pensil dan meletakkannya ditengah tengah mereka.
"Kita akan mengambil satu kertas secara melingkar dan ditanyakan pada orang disebelah kiri mulai dari jeno" Mark menjelaskan sambil menatap mereka semua.
" Ok kalau begitu aku yang pertama kan?" Jeno berkata sambil menggosok tangannya, dengan hati hati mengambil satu lipatan kertas. Melirik sebentar pada Lucas yang duduk di sebelah kirinya sebelum membaca kertas ditanganya. Posisi duduk mereka dimulai dari Jeno, di sebelah kiri Jeno ada Lucas, selajutnya Yooa, Ryujin, Mark, Rose, Yujin dan Haechan disamping kanan Jeno.
" Untuk Lucas. Apa yang kau lakukan sebelum perkuliahan dimuai?"
" Oh ini mudah!" Lucas tertawa
"Aku hanya bermain sebagain besar waktu ku habisakan untuk bermain dan dimarahi. Seperti yang semua orang tahu Covid sangat menyebalkan. Jadi sebagain besar waktu aku selalu dimarahi karena keluar tanpa ijin"Semua orang tertawa. Haechan hanya tersenyum walaupun tidak beranggapan sama dengan yang lain ia memilih diam dan tidak menyuarakan pendapatnya.
"Untuk Yoaa. Dari semua 4 pria disini siapa yang paling menyita perhatianmu?"
Mark mengernyit mendengar pertanyaan yang dibaca Lucas.
"Pasti kau yang menulis pertanyaan ini" Lucas mengeleng dengan heboh. "Tentu saja bukan kau pikir aku sedangkal itu menanyakan hal macam ini""Ya sepertinya kau memang begitu" Kata Jeno sambil tersenyum membuat matanya menjadi seperti bulan sabit.
Yooa tersenyum malu sambil melirik kearah Haechan. "Jujur saja, kalian semua menarik" kata Yooa sambil terkekeh. Mark mengalihkan pandangan dari Yooa kearah Haechan, mengikuti lirikan malu malu Yooa.
Pertanyaan demi pertanyaan di jawab dengan canda oleh kumpulan muda mudi itu dengan ceria. Sebagian ada yang hanya tersenyum sambil menyimak, sebagian lagi heboh.
"Ok bagaimana jika ajukan satu pertanyaan terakhir tapi semua orang harus menjawab, dan kita lupakan 3 pertanyaan yang tersisa?" Ujar Lucas memberi saran.
"Kita bisa gunakan kencan ketiga untuk pergi main, bagaimana? Lanjutnya.Semua orang mengangguk, Lucas meraih botol air mineral milik Haechan yang masih utuh. "Kita tentukan siapa yang bertanya dengan botol ini" Kata Lucas meletakkan botol di tengah tengah dan memutarnya dengan santai.
Botol berputar putar di putaran ke 4 tutup botol mengarah ke arah Rose. Dengan ekspresi bingung, menutup mulut tidak percaya.
"Pikirkan saja dulu pelan pelan" ujar Mark prihatin. Tetapi lucas justru menggoda Rose dengan membuat suara detak jarum jam, yang membuat Rose makin kelabakan. Butuh beberapa menit hingga Rose mengangkat wajah dan menatap semua wajah teman temanya.
"Jika di minta memilih Diantara kita ber delapan siapa yang akan kau kencani dan apa alasan kau memilihnya?
"Wowo sulit sekali. Bagaimana jika ada yang tersinggung?" Kata jeno sambil melirik teman temanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/354120728-288-k241668.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND DATE (Markhyuck)
RandomCovid telah merubah dunia mulai dari ekonomi, hubungan sosial hingga pola pikir masyarakat. Sementara bagi Mark Covid seperti merenggut hidupnya. Dia merasa menjadi orang yang paling dirugikan disini, dia bahkan membuang buang waktu selama setahun...