Part 01 -ADH

20 4 0
                                        

Happy Reading

"Kita bertemu bukan karena alasan namun itu adalah sebuah takdir"
-Hasna Elina Laskara -

---

"Pagi bunda" sapa seorang gadis cantik dengan tersenyum lebar.

Sang ibunda pun tersenyum hangat kearah putrinya itu. "Pagi juga putri bunda" balas lara.

Hasna pun mengambil duduk didepan bundanya seraya mengambil nasi. Lara sedari tadi hanya tersenyum seraya memperhatikan Hasna.

Hasna yang ditatap pun menatap bundanya dengan alis yang berkerut. "Bunda kenapa liatin Hasna kayak gitu?" Tanyanya.

Lara hanya terkekeh. "Enggak papa, bunda nggak nyangka putri bunda udah besar dan semakin cantik".

"Haha iya kan cantiknya turunan dari bunda" ucap Hasna dengan diiringi kekehan.

Setelah itu hening tak ada percakapan apapun.

"Hasna".

"Iya?".

"Kalau seandainya, kamu punya ayah baru, apakah kamu akan menerima nya?" Tanya Lara tiba tiba.

Hasna menghentikan kegiatan makannya kala mendengar perkataan dari bundanya.

"Maksud bunda?".

Lara menghela nafas panjang. "Bunda dilamar sama om Damar".

"Om Damar?".

"Iya".

"Maksud bunda, dokter damar? Dokter spesialis organ dalam? Ayahnya dokter Af yang biasa menangani Hasna?".

"Iya Hasna, tapi sekarang om Damar udah nggak menangani kamu lagi, sekarang om Damar digantikan oleh putra nya".

"Iya kan, emang dari dulu dokter Af yang selalu periksa keadaan aku" ucap Hasna lesu.
"Oh iya, terus bunda terima lamaran om Damar?" Tanya Hasna.

Lara menggelengkan kepalanya. "Bunda belum jawab, kalau seandainya kamu keberatan bunda ga masalah".

Hasna menggelengkan kepalanya lalu menarik kedua tangan lara. "Bunda, Hasna nggak mau egois, kalau bunda cinta sama om Damar, hasna nggak masalah kalau bunda terima lamaran om Damar ".

"Lagian om Damar juga baik kok orangnya".

Lara tersenyum hangat melihat putrinya yang masih mementingkan kebahagiaan nya. "Jadi bunda terima nih?" Tanya Lara.

"Iya dong, tunggu apalagi keburu om damarnya diambil orang" ucap Hasna mengejek.

"Kamu bisa aja, nanti bunda bicarakan lagi sama om Damar ".

Hasna mengacungkan jari jempolnya.

---

Disebuah toko kue yang lumayan besar terdapat seorang wanita berhijab seperti tengah menunggu seseorang dengan duduk dikursi.

5 menit kemudian seseorang yang ia tunggu telah sampai. "Hai Bu Lara" sapa pria dengan jas putih nya itu.

"Hai juga dokter" balas Lara.

"Bagaimana kabar Hasna?" Tanya pria yang bername tag Damar itu.

"Alhamdulillah Hasna sehat".

"Syukurlah kalau begitu".

"Emm, dokter tadi saya sudah bicarakan soal lamaran dokter Kepada Hasna".

Adhi dan HasnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang