•18•

11.1K 540 26
                                    

❥Happy Reading❥

Pagi harinya Erin berjalan-jalan ke pasar kota untuk melihat-lihat  barang yang akan ia gunakan untuk meramaikan kediaman duke agar terlihat lebih cerah. Ia berjalan dengan santai bersama pengawal pribadinya yang bernama reon.
Fyi aja si reon itu awalnya ada Ksatria pribadi Steven tapi di alihkan tugasnya menjadi ksatria pribadi Erin.

Erin membeli beberapa barang seperti biji bunga, vas atau hiasan-hiasan lainnya. Juga dengan niatnya yang kemarin yang ingin membeli toko pun sudah ia sepekati. Dan niatnya ia akan membuka usaha roti di dunianya dulu. Setelah puas melihat lihat, Erin berjalan pulang dengan santai.

"Erin" Sapa seorang pria yang menggunakan cadar hitam dan topi yang menutupi wajahnya. Erin menatap seseorang yang menyapa nya dengan bingung, siapa pria yang menyapanya dengan akrab seperti ini?

Lalu tak lama pria itupun membuka cadar nya dengan perlahan membuat Erin terpesona. Pria itu memiliki wajah yang tampan, dan wajahnya itu seperti bias Erin saat ada di dunia lamaa.
Anjirr bias gue ngapain ada disiniii, ganteng bangettt pas dilihat dari deket gini walaupun cuma jiplakannya doang, batin Erin dengan kagum.

Pria itu menepuk pundak Erin dengan pelan membuat reon menepis tangan pria itu. Pria itu menatap reon dingin membuat reon menegangkan badannya sebentar, lalu menatap lembut kembali ke arah Erin.

Erin menatap pria itu ragu-ragu, "kamu siapa? Apakah kita sebelumnya kenal tuan.?" Tanya Erin yang mana membuat wajah pria itu terkejut dan menatap Erin dalam.

"Erin ini aku, Zeco yang biasa kamu panggil zebra. Sahabat yang dulu selalu bersama, apa sekarang kamu melupakan ku.. " Nada lirih pria itu membuat Erin mengingat di bagian awal novel yang menjelaskan bahwa Erin mempunyai sahabat dekat tapi tidak dijelaskan namanya, dan Erin tebak dialah sahabat yang pernah lewat beberapa adegan itu.

"Maaf, aku tidak mengingat mu zebra soalnya sudah cukup lama dan.. Mukamu semakin tampan." Ujar Erin tanpa tahu malu yang mana membuat telinga zeco memerah. Jujur Erin bukan tipe cewe yang kaya gini, tapi MASALAHNYA DIDEPAN DIA ITU BIAS KESAYANGANNYA. Hikss Erin ingin mengabadikan momen ini dengan kamera, tapi sayangnya disini tidak ada.

Omo omo dia lucuuu bangettt pas lagi malu-malu giniii, aaa gemess jadi pen nika- batin Erin yang seakan tersadar dengan batinnya yang makin kesana dan menggeleng pelan. "Kenapa rin, kamu kecapean kah? Atau kamu sakit" Tanya zeco dan langsung menempelkan punggung tangannya ke dahi Erin yang berkeringat juga tidak lupa ia mengelap keringat itu dengan sapu tangannya.

Awwww Erin baper dengan tingkah pria didepannya ini.
Hufft, Erin menatap zeco cukup lama begitupula dengan zeco yang menatap Erin dengan lembut.

"ERINN!" Teriak seorang pria dari arah kejauhan. Terlihat sesosok pria yang berjalan dengan berwibawa nya dengan muka yang terlihat datar bak papan triplek.

Erin melotot. Kalian bisa tebak? Pria itu adalah duke yang kini sudah memegang pinggang ramping Erin dengan posesif nya, memandang zeco dengan wajah juteknya. Erin terkekeh sejenak, lucu juga wajah datar itu yang kini tengah cemburu.

"Buat apa kalian berdua disini? Dan.. Kau siapa?!" ucap Duke steven dengan dingin serta memandang kearah pria didepannya dengan tajam. Persis seperti ingin menguliti pria itu hhaa.

Sedangkan zeco hanya memandang duke steven dengan senyum yang menawan itu. Senyum itu ternyata mampu membuat duke steven bertambah panas, ternyata cukup tampan juga, walaupun masih tampananan duke.
Duke pun hanya menatap zeco.
"Kau, buat apa disini bersama istriku" Ucap duke menekan kata istriku.

Zeco terdiam, dan sedikit terkekeh melihat duke steven yang sedang cemburuu dengannya. Kan harusnya dia yang cemburu ya? Eh-

"Eum dia sahabat kecilku stev. Namanya zeco." Ucap Erin yang tidak ditanggapi oleh suaminya. Pria itu terus menatap pria didepannya dengan sengit.

"Pulang." Hanya kata itu keluar dari mulut duke steven, dengan nada dingin dan langsung melenggang pergi meninggalkan istrinya. Erin yang melihat steven cemburu seperti itupun hanya bisa terkekeh geli.

Menatap pria yang berperawakan seperti biasanya itu dengan tersenyum kecil.
"Maaf atas perilaku suamiku. Saya  pamit pulang dulu." Setelah mengucapkan itu, Erin segera pergi menghampiri suaminya yang sedang dilanda cemburu itu.

Sesampainya Erin di kereta kuda milik steven, ia melihat ke arah suaminya yang sibuk memandang ke arah luar jendela dan tidak memperdulikan istrinya yang sudah masuk ke dalam kereta kuda itu.

"Stev" Panggil Erin dengan lembutnya sembari menyenderkan kepalanya di bahu kokoh ssang suami. Steven sendiri masih tetap diam ditempat. Tanpa menunggu lagi, Erin menceritakan semuanya dengan detail walaupun duke steven masih enggan memandang kearahnya. Erin tau, walaupun suaminya itu terlihat tidak perduli, tapi telinganya tetap mendengarkan apa yang Erin jelaskan.

"Jangan marah.. " Lirih Erin yang masih ditanggapi seperti angin lalu oleh suaminya, bahkan saat mereka sampai di kediaman mereka pun steven masih tetap mendiami nya membuat Erin risau sendiri.

Saat Erin masuk ke kediaman duke steven, ia dikejutkan dengan kejadian didepan matanya sendiri.

❥Bersambung❥

Maap author lupa kalau udah buat cerita dari kemarin😅
Maafkeun ya guyss

Istri kesayangan DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang