🍑Happy Reading🍑
Minggu demi minggu pun berlalu setelah semua permasalahannya dengan nenek peyot itu berakhir dengan jalur mutilasi. Erin tidak tahu bahwa akhir dari nenek peyot itu dengan pembunuhan.
Kehidupan Erin bersama Steven semakin hari terlihat semakin romantis nya. Lion dan vion pun juga semakin rukun dan mereka sangatlah terlihat seperti keluarga harmonis.
Namun, pagi ini ada sesuatu yang mengguncang mansion keluarga Duke.
Erin berlari cepat ke arah dapur saat mendengar suara ledakan dari tempat itu. Ia takut terjadi sesuatu di mansion baru yang Duke beli beberapa minggu yang lalu.Beberapa pelayan dan Ksatria pun ikut berlari bersama Erin menuju dapur.
" LARIII ADA LEDAKAN! " Teriak salah satu maid dari arah berlawanan. Asap mulai terkepul dengan beberapa pelayan yang berlari ke arah Erin."Nyonya Erin!" Teriak bastian si koki utama di eps(05) saat melihat Erin berlari mendekat. Erin berhenti tepat didepan bastian dengan nafas yang masih tersengal sengal.
"Bagaimana keadaan yang lain? Apakah semua pelayan sudah menyelamatkan diri masing-masing? " Tanya Erin lebih dahulu, hati bastian dan beberapa pelayan mebghangat mendengar perkataan yang nyonya nya lontarkan. Tidak disangka, nyonya mereka begitu memanusiakan manusia, tidak seperti majikan pada umumnya yang suka menyiksa pelayan. Di hati mereka ada rasa beruntung telah menjadi pelayan Duke Family.
"Nyo-nyonya.. " Mata bastian berkaca-kaca, Erin segera memapah bastian untuk duduk dilantai. Lalu ia segera memerintahkan para pelayan yang lain untuk memanggil beberapa tabib.
"Aku akan memeriksa kesana, kau istirahatlah disini, aku ingin mengecek beberapa pelayan yang lain. " Lalu setelah mengatakan itu, Erin mulai berjalan cepat ke tempat dapur.
Beberapa pelayan terlihat terkejut saat melihat Erin datang ke arah dapur. "Nyo-nyonya! Untuk apa anda kemari? Disini sangat bahaya nyonya. " Ujar becca menghentikan Erin yang ingin masuk lebih dalam ke wilayah dapur.
"Becca, apa ada pelayan yang terluka? Lalu kau baik-baik saja kan? " Becca tertegun mendengar ucapan Erin, baru kali ini ia mendengar ada seorang bangsawan seperti Erin yang mengkhawatirkan seorang pelayan, seorang pelayan!
Becca tersenyum lebar ke arah Erin, "Beruntung tidak ada pelayan yang terluka nyonya, namun sepertinya peralatan dapur telah hangus semua.. "
Erin segera menyela, "Tidak apa apa, yang penting kalian semua selamat, itulah yang paling penting, nyawa kalian. " Seketika semua pelayan yang ada disana merasa terharu, ada beberapa pelayan yang meneteskan air mata pula, sungguh menjadi pelayan Erin adalah sebuah keberuntungan.
Erin tersenyum dengan hangat menatap semua pelayan yang masih terlihat baik-baik saja, dalam hati gadis itu berulang kali mengucap syukur pada dewa karena telah melindungi pelayannya.
❥❥❥❥❥❥
"Bagaimana sayang? Semua baik-baik saja termasuk kau kan? " Tanya Duke Steven dengan nada khawatir, padahal mah dia tahu bahwa istrinya tidak berada di TKP, tapi masih saja di pertanyakan keadaannya.
"Aku dan semua pelayan baik-baik saja Steve, yang harusnya kau tanyakan itu hanya para pelayan, kenapa aku juga dipertanyakan, haha. " Erin tertawa lucu. Ia bingung dengan apa yang ada di dalam pikiran sang suami.
"Erin.. Kau itu istriku, tanggung jawab ku, jadi yang harus aku prioritaskan tentunya kamu. " Ujar Duke Steven menjelaskan, Erin tersenyum geli, tidak menyangka bahwa suaminya begitu mem perhatikannya. Ia beruntung memiliki suami seperti Duke Steven, dia satu-satunya pria sempurna yang pernah Erin temui.
"Ak-aku beruntung punya kamu.. Terimakasih stave.. " Lalu Erin segera memeluk tubuh tegap suaminya. Duke Steven membalasnya tak kalah erat, sangatt erat seakan tiada hari esok untuk memeluk istrinya. Ia segera mendekatkan wajahnya ke arah wajah Erin dan semakin dekat..
Cup
Mereka berdua berciuman di tengah cahaya bulan yang tengah menyinari malam dengan begitu indahnya. Lalu mereka segera melanjutkan dengan berhubungan suami istri.
Skipp😁
Keesokan harinya, Erin tiba-tiba terbangun saat sebuah tangan memijat pelipisnya pelan. Matanya membuka perlahan, dengan seseorang di sampingnya yang terlihat begitu menggoda iman.
Duke Steven berbaring menyamping ke arah Erin dengan keadaan shirtless menatap wajah Erin dengan tatapan cinta. Reaksi Erin? Tentu saja baper! Erin sangatlah malu ketika ia mengingat aktivitas panas mereka semalam. Pipinya memerah sampai ke telinganya, membuat ujung bibir Steven terangkat.
"Lucu sekali istri ku. Selamat pagi sayang. " Lalu Steven mengecup pelipis Erin penuh cinta. Wajah Erin tambah memerah dan segera menyembunyikan wajah semerah tomat itu ke dalam dada bidang Steven.
Steven tertawa dan mulai mengusap surai halus Erin dengan begitu sayang, "Sayang, jika satu saat nanti kau kehilangan ku, tolong jangan pernah lupakan aku. Mungkin kau boleh memiliki seseorang pengganti untuk melindungi mu, namun ingatlah bahwa dimana pun aku berada, akan tetap mencintaimu.. "
Steven berkata begitu tiba-tiba kepada Erin, membuat gadis itu mengernyit heran. "Siapa yang ingin melupakan pria sesempurna dirimu hah! Aku.. Aku mungkin tidak akan pernah bisa bertemu pria seperti dirimu Steven, jadi tolong selalu jaga diriku, karena aku tidak ingin dilindungi seseorang selain kamu.. " Lirih Erin. Steven tak membalas apapun, pikirannya melayang sebentar lalu kembali memeluk Erin.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri kesayangan Duke
RomanceCerita ini berkisah tentang seorang wanita yang di benci oleh ibunya. Tiba-tiba mati terbunuh akibat didorong oleh saudaranya, dan terbangun di tubuh seorang Ducces kejam. Ducces itu bernama Erin, ducess yang sudah bertindak kejam kepada kedua anak...