*****
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, Bramathar Adiwinata bin Adi Hermansyah Winata, dengan putri saya yang bernama Almaina Agnia Smith binti Zufran Agung Smith, dengan mas kawin berupa Emas 20 gram, dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!" pinta Zufran.
"Saya terima nikah dan kawinnya Almaina Agnia Smith binti Zufran Agung Smith dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!" jawab Athar dengan lantang.
"Bagaimana para saksi, sah."
Sah!
Kata itu terdengar menggema di seluruh ruangan akad, ya ... walaupun hanya dihadiri keluarga besar keduanya. akhirnya dua pasutri itu halal menjadi suami istri.
Perlahan Athar mengecup pucuk dahi Alma, dan dibalas dengan Alma yang mengecup tangan Athar. Hal ini memang singkat, tapi tidak akan pernah dilupakan Alma, selamanya.
*****
Kini Alma dan Athar tengah duduk di kursi pelaminan, meskipun acaranya tidak terlalu mewah, tapi Alma sangat bahagia. Ternyata Athar adalah type cowok yang bertanggung jawab, meskipun dirinya dikatakan ketua geng.
Athar menatap wajah Alma sesaat. "Ta-ta-tadi Aku gugup, sa-sa-saat akad," ucap Athar gelagapan.
"Yaampun, kalo tadi pantes aja gugup, tapi ... kenapa gugupnya kebawa sampe sekarang!" kelakar Alma.
Athar menyengir kuda. "Selatan datang gak ya." terdengar jelas dari mulut Alma.
"Ngapain tanya dia? Hei lihat! Suamimu ada disampingmu sekarang, ngapain cariin orang lain," ketus Athar, cemburuan banget lelaki satu ini.
"Kan cuma penasaran, dia datang apa enggak ..." lirih Alma.
*****
Sore hari, Alma teihat bebas dari pakaian yang dirasanya berat.
"Atharr!"
"Atharrr!"
Alma terdengar beberapa kali memanggil lelaki yang kini menjadi suaminya.
Athar yang tengah santai di balkon itu menjawab. "Manggilnya jangan Athar, Ayang!"
Degh!
Apa ucapan Athar barusan, Alma kan tidak terbiasa manggil Ayang, karna selama ini dia tidak pernah berpacaran.
"A-ayang?" Alma terdengar kaku saat menyebut kata itu.
"Iya?" Athar baru menoleh saat Alma memanggilnya Ayang.
"Hmm ... besok hari senin, dan kita masuk sekolah, aku khawatir kalo orang-orang tau soal pernikahan kita."
"Kenapa khawatir? Bukannya bagus ya? Apa kamu gak mau orang-orang tau kalo aku suami kamu?" ternyata Athar memiliki sifat posesive juga ya.
"E-enggak, maksudnya bukan gitu. Mau gimanapun juga kan kita nikah karna anak ini." penjelasan Alma sedikit menyinggung bagi Athar.
"Maksudnya? Alma kita udah nikah, mau cinta atau enggak pun kita harus tetap saling cinta, karna kita udah terikat. Pernikahan itu bukan untuk dimainkan!" Athar berbicara dengan sedikit emosi.
Alma terlihat mengeruyut, Athar mendekati Alma lalu.
Hupp!
Athar memeluk Alma dari belakang. "Kalau ada yang ngejek atau apalah ke kamu, bilang aja ya, aku siap kok,"
"Siap apa?" tanya Alma.
"Siap ... siap apa ya? Ya siap aja, nanti Aku peringatin supaya gak ngulangin lagi."
"Iyadeh-iya."
*****
Mungkin bagi orang lain malam pertama adalah malam spesial, tapi tidak dengan dua pasutri ini. Mereka malah saling diem-dieman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Ketua Geng [berhenti sementara]
Teen Fiction"Menikah di usia muda itu sengsara. Tapi kamu menguatkanku, Alma." -Bramathar Adiwinata. Menikah dibangku sma, itulah yang dialami Athar dan Alma, kejadian malam itu harus membuat mereka dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Ini bukan sepenuhnya kes...