Luther baru saja melayani seorang pelanggan yang memesan kopi. Pelanggan tersebut membayar dan mengucapkan terima kasih. Setelah pelanggan tersebut pergi, tidak ada pelanggan lain yang datang memesan. Sementara itu, memang masih ada beberapa pelanggan di meja-meja kafenya yang sedang minum, mengerjakan sesuatu di laptop, membaca buku, atau mengobrol pelan dengan teman semeja. Suasananya cukup ambient pada kala itu.
Luther merasakan ponsel dalam saku celananya bergetar sekali. Ia teringat kalau dia harus menjemput Sania yang sedang berbelanja. Mungkin sebentar lagi. Ia pun akhirnya mengambil ponselnya kalau-kalau itu adalah pesan dari istrinya yang minta dijemput. Ternyata bukan.
Luther melihat notifikasi ponselnya lalu tersenyum. Ada sesuatu yang membuatnya heran, tetapi juga tenang dan senang. Mungkin dia mau belajar sesuatu lagi. Selalu ada ruang untuk belajar selagi masih hidup. Luther memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya lagi.
@_wluthfianaw_ mulai mengikuti Anda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafizah dan Pramutama Bar
Roman d'amourIni adalah sebuah cerita ketika dua dunia bertemu. Cerita yang menceritakan tentang mimpi. Cerita yang membuat hal mustahil menjadi mungkin. Cerita yang menyadarkan cinta dan kasih kepada sesama manusia dan cinta kepada Tuhan. Cerita yang membuat su...