Turnamen

2.1K 188 19
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ ENIGMA ☽༓・*˚⁺‧͙

Chenle memarkir mobil putihnya paling pinggir di parkiran sebab ia akan pulang terlambat nanti. Tas berlogo singa itu ia sampirkan di pundak kanannya, keluar sembari menyugar rambut. Sontak gadis gadis memekik tertahan melihatnya.

"Astaga aku ingin menjadi omeganya"

"Mimpi saja kau, aku yang akan menjadi omeganya"

"Diam kalian!! lihatlah betapa tampannya ia"

"Beruntung sekali yang menjadi omeganya"

Sosok Alpha idaman dengan gelar kapten basket itu hanya melempar senyum manisnya, menjadi pusat perhatian adalah kesukaannya. Walau terkadang itu hal yang menjengkelkan.

"Aku lebih tampan darimu, tapi kenapa aku tak sepopuler kau Chenle-ya?" Sungchan datang dan merangkul Chenle.

"Kau tidak lebih kaya darinya" sahut Heeseung yang berjalan di belakang keduanya.

"Sudahlah, ayo ke kelas!!" ajak Chenle.

Sepanjang jalan menuju kelas, mereka mendapatkan banyak sekali hadiah dari para siswi yang kebanyakan adalah omega. Terutama Chenle, kedua tangannya bahkan sudah tak muat untuk membawa semua hadiah itu.

"Jisung-ah!!" panggil Sungchan.

Chenle mencari sosok yang dipanggil oleh Sungchan, ternyata anak itu baru saja keluar dari UKS.

"Apa dia sakit?" batin Chenle khawatir.

Bukannya apa, tapi kan besok mereka akan bertanding. Wajar kan seorang kapten mengkhawatirkan anggota timnya?.

"Kau sakit Jisung-ah?" tanya Heeseung.

Chenle berterima kasih pada Heeseung karena telah mewakilinya.

"Tidak, hanya mengantar suplay obat"

"Ohh"

"Syukurlah"

"Ada apa hyung?"

"Oh ini, tolong bantu Chenle membawa semua hadiah di tangannya ke lokernya! kami masih ada urusan ke pelatih." pinta Sungchan.

"Eh tidak usah!!"

"Kau kesusahan Chenle-ya, biarkan Jisung membantu mu"

"Aku Alpha"

"Memangnya Alpha tidak memerlukan bantuan?"

"DIA OMEGA BRENGSEK!!" "Bukan begitu, aku takut merepotkannya"

"Aku tidak" ucap Jisung kemudian mengambil semua hadiah di gendongan Chenle, hanya menyisakan sebuah boneka kelinci berukuan 40 cm.

"Bagaimana dia bisa membawa semua itu?? bahkan masih ada space??" batin Chenle.

"Kami pergi dulu Chenle-ya"

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang