Be my Sigma, Alpha!🔞

3.2K 196 13
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ ENIGMA ☽༓・*˚⁺‧͙

Entah siapa yang memulai, tapi kini tubuh besar Jisung mengukung Chenle dan asik menciumi leher sang Alpha. Jemari Jisung tak berhenti menggerayangi tubuh putih mulus Alpha kecil di bawahnya.

"Jisshhh ugh sssakithh"

Gigi taring Jisung aktif membuat tanda kemerahan di seluruh tubuh Chenle, Chenle yakin jika besok tubuh putihnya berubah merah dan perih.

Enigma muda itu nampak tidak perduli dan semakin turun ke perut Chenle, menjilati pusar kemudian melahap penis Chenle yang sejak tadi berdiri tegak melawan gravitasi.

Sang Alpha berteriak lantaran terkejut merasakan hangatnya mulut sang Enigma. Jisung terus melakukan foreplay tanpa menyadari jika sang Alpha sudah tidak tahan.

"Tenang Alpha!!" ucap sang Enigma kemudian memasukkan lidah panjangnya ke dalam lubang berkerut sang Alpha.

"Aakkhh!! apah yahng ajhh jisungn!! Hah... hentikanhh ughh"

"Agar kau tak kesakitan Alpha..."

Wajah Chenle semakin memerah, ia menutup matanya dengan lengan dengan bibirnya yang semakin ia gigit menahan gairah.

Dirasa sudah cukup, Jisung menegakkan badannya, kemudian menunduk untuk mengecup dahi Chenle sembari menempatkan miliknya tepat di depan lubang Chenle.

Tangan Chenle mencengkram kuat lengan berotot Jisung, perasaan gugup menerpa keduanya. Semilir angin malam yang masuk melalui celah jendela kamar Jisung membuat suasana semakin intens.

Keduanya bertatapan, Jisung memberikan senyum kecilnya dan menempelkan dahi mereka.

"Hyung.... ingin berhenti??"

Chenle menarik nafas. "Lanjutkan, Enigma!"

Jisung melebarkan senyumnya, kemudian ia mendorong kuat miliknya hingga menerobos lubang kecil sang Alpha.

"AKKHHH!!!" teriak Chenle kesakitan, rasanya benar benar sakit, panas, perih, bahkan ia sampai menangis. Darah segar ikut mengalir membuat Jisung tersenyum, ia kecup bibir Chenle.

"Maaf Alpha..."

Ia mendiamkan miliknya sebentar untuk Chenle beradaptasi sebelum menggerakkan nya dengan tidak sabaran. Terlihat Jisung sangat menikmati jepitan lubang Chenle, sementara Chenle sama sekali tak merasakan nikmat. Ini hal baru untuknya, terlebih tubuhnya tak di desain untuk menerima hal ini.

Chenle hanya dapat menangis, dan berteriak sakit. Jisung memainkan puting Chenle, berharap jika itu dapat mengalihkan sedikit rasa sakit Chenle.

"C-cium aku hiks"

Keduanya pun berciuman, saling membelit lidah dan bertukar saliva. Cukup lama mereka berciuman sampai akhirnya Jisung fokus mengejar kenikmatan.

Chenle merasakan jika milik Jisung semakin membesar, matanya membola. Apakah Jisung akan langsung melakukan knotting padanya? gila. Tapi itu hal wajar karena setiap pasangan yang akan mating, memang harus knotting.

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang