Cemburu

2.6K 232 58
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ ENIGMA ☽༓・*˚⁺‧͙

Saat pulang sekolah, hujan turun begitu derasnya mengguyur bumi. Hawa dingin turut mengiringi yang membuat Chenle kesal bukan main. Sebab ia ada janji dengan Haechan dan Jaemin untuk mengerjakan tugas bersama, dua orang itu sudah pulang lebih dulu sementara ia masih ada latihan basket.

Chenle pikir tak akan hujan karena cuaca sebelumnya sangat cerah tanpa awan, maka ia santai saja. Siapa sangka dua jam kemudian hujan turun, dan soalnya ia terjebak di sekolah, sendirian. Teman teman basketnya juga telah pulang duluan menggunakan mobil, ia juga membawa mobil, namun kesialan lagi dan lagi menghampiri.

Ban mobilnya kempes, dan otak pintarnya tidak membawa ban serep. Memesan taxi online selalu ditolak entah apa alasannya, padahal ia pelanggan dan sumber rezeki.

"Sekolah elit payung sulit."

Sebenarnya ada payung khusus yang bisa dipinjam, tetapi itu di gedung utama bukan gedung olahraga. Kunci nya dipegang oleh ketos dan satpam. Kalau kunci gedung olahraga Chenle memiliki nya, dan tidak ada jas hujan ataupun payung.

Padahal Chenle ingat jika mereka memiliki dua benda anti hujan tersebut, lantas kemana perginya di saat genting seperti ini?. Dirinya lapar dan lelah, ingin segera bergelung dengan selimut.

"Jisung ngerasain gak sih? jemput dong Jie... masa gak bisa main telepati sih?"

Chenle sudah menghubungi Jisung dengan berbagai cara, namun Enigma muda itu belum aktif sejak seminggu. Yang benar saja, Chenle kesal sudah pasti. Apakah rut Enigma separah itu?.

10 menit berlalu dan hujan tidak mau berhenti malah semakin deras disertai angin kencang dan petir yang mulai menyambar. Bohong jika Chenle tidak merasa cemas, tapi ia bukan orang lemah yang akan menangis dan berjongkok.

Hal tak terduga terjadi beberapa saat kemudian, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan parkiran, tempat di mana Chenle berada saat ini. Heran, siapa gerangan yang datang ke sekolah hujan hujan seperti ini?.

Pintu mobil terbuka dan muncul lah Jisung dengan hoodie hitam dan celana jeans senada, tanpa aba aba langsung memeluk Chenle. Yang dipeluk kaget jelas, namun tetap membalas pelukan sang Enigma. Rindu, perasaan itu begitu membelenggu sang Sigma kepada mate nya.

"Maaf hyung.... ayo kita pulang!"

"Ayo, aku lapar dan ingin makan makanan berkuah."

Jisung membukakan pintu untuk Chenle dan mereka pun akhirnya pulang dari sekolah. Di pertengahan jalan mereka mampir restoran jepang untuk membeli ramen, barulah pulang ke rumah Jisung.

"Pheromone kamu masih kuat banget Jie." ucap Chenle ketika masuk ke rumah Jisung.

"Gak nyaman ya hyung? Mau pulang ke rumah mama aja?"

Chenle menggeleng. "Aku malah nyaman banget, rasanya mau tinggal di sini, trus cuddle tiap hari." ucapnya jujur.

Namun Chenle merasa terkejut dengan hal itu, wajahnya sampai memerah membuat Jisung tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang