• LINGKUNGAN BARU

192 24 4
                                    

gessss, mon maap sebelumnya. Ini ada sedikit bahasa jawa, dan kalau ada kesalahan di kata-kata nya, author minta maaf ya😭🙏🏻

author cuma modal gugel translate. karna author bukan orang jawa, i'm sunda empire, eakk ;)

.

.

.

.

.

.

Beberapa saat berlalu, setelah menempuh jarak kurang lebih 5 KM dengan jalan kaki. Akhirnya para mahasiswa KKN'14 sampai di Desa Kenanga dengan selamat sentosa, walaupun Juan beberapa kali sempat oleng dan hampir terpeleset jalan yang berlumut. Tapi untung nya Juan berhasil di tahan oleh Jordan.

Kedatangan para mahasiswa dari ibu kota, membuat para warga yang tinggal di Desa Kenanga berbondong-bondong menyambut kedatangan mereka di pintu masuk gerbang. Sontak saat mereka datang, tepukan tangan dan kata selamat datang terdengar begitu ricuh.

Pak Cahyono, selaku ketua RT di desa kenanga datang dan menghampiri mereka. Lantas menyalami satu persatu tangan mahasiswa itu, dan tanpa terkecuali Pak Abim yang merupakan Dosen pembimbing lapangan.

"Sugeng rawuh ing Desa Kenanga" Tutur Pak Cahyono penuh wibawa. Oh ya tentu saja, pak RT gitu looohh.

Jordan mengernyit saat mendengar bahasa yang cukup asing di telinga nya. Jordan baru tinggal di Indonesia selama 3 tahun, dan Jordan tidak begitu tahu dan paham tentang bahasa-bahasa yang ada di negara NKRI ini. Lelaki bertubuh jangkung itu menoleh ke arah Jeffrey, lalu mulut seksinya berbisik.

"What is he talking about?"

"Lu nanya gw, ya gw juga ga tau" Jeffrey berterus-terang, sebab ia juga tak tahu apa yang dikatakan lelaki itu.

"Yeee si tolol!" Jordan menoyor kepala Jeffrey pelan. Jeffrey tak terima, lalu membalas toyoran itu dan mereka terlibat dalam aksi toyor-menoyor. Tapi untung sebelum aksi mereka lebih jauh lagi, pak abim segera memperingatkan Jeffrey dan Jordan agar tetap diam karena para warga mulai menatap mereka dengan tatapan uhh.. sedikit sinis.

"Matur nuwun pak" Jawab pak abim. Sebenarnya pak abim juga bukan orang Jawa, tapi karena mertua nya adalah orang Jawa, jadi pak abim sedikit mengerti tentang bahasa daerah yang satu itu. Ngomong-ngomong, pak Abim ini sudah memiliki istri, mereka baru menikah 6 bulan yang lalu.

Kemudian, lelaki paruh baya itu memperkenalkan dirinya, dan begitu pula sebaliknya.

"Sekali lagi selamat datang, monggo mari saya antar ke rumah" Pak Cahyono mengintruksi, lalu membawa mereka menuju ke salah satu rumah kosong, yang sepertinya sengaja warga kosongkan untuk para mahasiswa KKN ini tempati.

"Iki rumah kanggo sampean tempati. Maaf ya nduk, le, rumahnya sempit" Ujar Pak Cahyono.

Engga apa-apa, pak, segini juga udah lumayan" Jawab Varo.

Lalu Pak Abim dan Pak Cahyono pamit kepada yang lain. Karena Pak Abim akan membicarakan sesuatu hal, yang entah apa itu, dengan Pak Cahyono. Mereka menatap punggung pak Abim yang sudah mulai menjauh, hendak pergi ke rumah Pak Cahyono yang katanya merupakan RT di sini. Tadi sebelum pak Abim pergi, pak Abim sempat menitipkan anak-anak '14 kepada Varo, selaku ketua kelompok.

KKN'14 | ft. NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang