20.》Untuk Gus Alfarzan

15.9K 836 73
                                    


CERITA INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI.

SEBELUM BACA VOTE DAN KOMEN DULU☆

Typo bertebaran, komen di paragraf⬇️

"Bersihin kamar saya, hukuman buat kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersihin kamar saya, hukuman buat kamu."

"Gak mau!"

"Coba jawab sekali lagi."

Billa mengambil satu tarikan nafasnya. "Saya. gak. mau. bersihin. kamar. Gus Alfarzan. Sekian!" tekannya.

Alfarzan menaikkan sebelah alisnya, "keras kepala hm?" dalam hatinya terkekeh.

"Nurut atau..."

"Atau apa?" tantang Billa tidak takut sedikit pun.

"Saya buat kamu ngaku dan minta maaf di depan semua santriwati." putus Alfarzan.

Billa mengepalkan tangannya geram, kalau tidak ingat situasi dan tidak mau waktunya diperpanjang di penjara suci ini, ingin sekali ia mencakar wajah itu.

"Gus kenapa sih, nyuruh-nyuruh terus? Saya dititipin orang tua saya disini buat dibimbing, bukan jadi karyawan yang gak digaji!" cerocos Billa meluapkan kekesalannya setiap bertemu laki-laki di depannya.

"Siapa bilang? Saya lagi bimbing kamu, jadi istri soleha. Kewajiban saya bukan mengaji kamu tapi menafkahi kamu."

Billa mendatarkan wajahnya
"Apaan sih Gus, jokesnya gak lucu."

Alfarzan tersenyum tipis melihat Billa memalingkan wajahnya. Ia berangkat dari duduknya berjalan mendekat mengambil sorban di pundaknya, meletakkan sorban itu di kepala Billa hingga menutupi wajah gadis itu.

"Ayo cepet! Ikut saya."

●*•●*

"Mau bikin bolu pisang atau bolu gulung, Ummi?" tanya Rayana.

"Kamu bisa aja nebak nya. Ummi, mau bikin kue kesukaan Gus Alfarzan, bolu pisang."

Rayana tersenyum tipis, lalu mengangguk.

"Bahannya udah siap, tapi Ummi kok ngerasa ada yang kurang ya?" gumam Aisyah memperhatikan bahan-bahan yang tersedia di meja.

Rayana ikut memperhatikan, "mungkin telur, Ummi?"

"Masya Allah, iya Ray, gini nih kalau udah makin tua." Wanita paruh baya itu memukul pelan keningnya.

Rayana terkekeh. "Masih adem diliat kok Ummi."

"Kamu ini bisa aja."

"Ray ambil di dapur pesantren aja dulu Ummi, gimana?"

Aisyah mengganguk, mengambil beberapa lembar uang lalu memberikannya pada Rayana. "Sekalian, nanti beli buat persediaan dapur."

Secret Love; Untuk Gus AlfarzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang