enam

2.5K 186 16
                                    

Happy Reading
0o0










Setelah seharian puas bermain di Mall, kini Bian sudah tiba kembali di depan kantor Jefran.

"Nanti malam bobo nya sama Ayah aja yaa, kalo Ian takut" Kata Alfian mengingat jika Bian akan takut tidur sendiri akibat menonton film horor.

"Emang aku anak kecil apa!!"  Kesal Bian memanyunkan bibirnya.

"Iya deh ngga, udah sanah masuk nanti di marahin Ayah kamu" Suruh Alfian

"Yaudah, Ian masuk yaaa"

"Ddahh" Melambaikan tangannya kepada sahabatnya yang masih berdiri di depan pintu gedung.

Bian masuk kedalam Lift yang tadi siang Jefran gunakan saat akan ke kafe, memencet tombol yang memang ada satu khusus langsung ke lorong ruangan Jefran.

Brak

Jefran ingin sekali menembak orang yang sudah berani membuka pintu ruangannya dengan tidak sopan.

Namun saat melihat siapa pelakunya Ia urungkan dan hanya menarik nafasnya sabar.

Melihat jam sudah menunjukkan pukul 16:00 WIB yang artinya Bian mematuhi perintahnya.

"Ayahhhhhhhh" Bian mendudukkan dirinya di hadapan meja Jefran yang langsung berhadapan dengan Jefran yang tengah menatapnya.

"Why baby? Sudah puas bermainnya hm?" Tanya Jefran sambil menutup laptopnya.

"Puas dongg, tadi ian main di Timezone terus beli gelato" Katanya sambil menunjukkan wajah yang sangat senang dan merasa puas walaupun hanya setengah hari saja.

"Yaudah, sekarang waktunya kita pulang" Ajak Jefran menarik tangan Bian dengan lembut.

"Ayah mau gendong, Ian capek jalan terus" Pintanya sambil merentangkan tangannya di hadapan Jefran.

Jefran tidak banyak cakap Ia langsung menggendong anaknya itu dan segera keluar dari ruangannya.

Di depan pintu gedung sudah berjejer bodyguard yang akan mengawal nya sampai mansion.

Di dalam mobil Ian hanya diam di pangkuan Jefran dengan tangan yang aktif memainkan telinga Jefran dan juga kancing yang ada di kerah kemeja milik Jefran.

"Ayah besok Ian mau sekolah, boleh?" Tanya Bian mengingat besok sudah hari senin.

"Iya"

Bian hanya menganggukkan kepalanya dan kembali memainkan telinga Jefran. Matanya sudah mengantuk dan juga usapan di kepalanya membuat Bian nyaman.

Memejamkan matanya dengan mulut yang sibuk mengenyot jempolnya sendiri.

Jefran yang sadar jika anaknya sudah tertidur pun membenarkan posisi Bian agar tidak pegal-pegal.

Lama di perjalanan, akhirnya Jefran juga sedikit menyenderkan punggungnya sambil terus mengusap rambut halus Bian.

Setibanya di Mansion, Jefran segera masuk kedalam kamarnya untuk menidurkan Bian di ranjang agar tidak sakit-sakit badannya saat nanti terbangun.

BIANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang