dua

3.6K 255 6
                                    

0o0
Happy Reading















Jefran Anantan Baskara. Seorang pengusaha sukses yang sudah terkenal hampir keseluruh dunia. Tidak hanya di dunia perbisnisan, namun juga di dunia gelap ia sangat terkenal oleh kebengisannya dalam membunuh seseorang.

Beliau merupakan duda anak 2, keduanya masing-masing tinggal di negara yang berbeda untuk mengembangkan bisnisnya. Bukan bisnis yang di berikan Jefran melainkan mereka membangunkannya dengan sendiri dan sekarang kedua perusahaan itu hampir setara dengan perusahaan milik Jefran.

"Eughhh" Jefran kini sedang memangku remaja manis yang tadi ia bawa dari sekolah. Bukan tanpa sebab ia membawanya melainkan ia merasa tertarik dengan bocah manis di pangkuannya ini.

"Syuttt" Jefran mengusap punggung Abian lembut agar tertidur kembali, tadi setelah ia masuk mobil tiba-tiba Bian sudah tertidur di pangkuannya.

Jefran niatnya datang ke sekolah memang hanya ingin mengecek sekolahnya saja, namun siapa sangka ia malah menemukan permata yang sangat indah dan entah mengapa dengan sekali lihat ia langsung merasa tertarik dan ia harus memilikinya.

"Cari data-data anak yang sedang bersamaku, nanti malam harus sudah ada di meja!" setelah mengatakan itu di ponselnya, Jefran segara mematikan nya secara sepihak tanpa mau mendengarkan jawaban dari orang yang ia telepon.

Netranya terus saja menghadap ke arah bawah, Jefran memperhatikan wajah manis Bian yang sangat membuatnya candu bahkan wajah kedua anaknya pun tidak semanis dan sedamai ini.

"Eughh hikss... hiksss" Abian merasa terganggu oleh tidurnya, ia menangis namun tidak membuka matanya, tangannya menarik jas yang di gunakan oleh Jefran.

Jefran panik, ia mencoba menenangkan Bian dengan cara mengusap punggungnya.

"Hei baby, tenang lah. Ayah di sini nak" ujar Jefran lembut hingga membuat sopir yang sedang mengemudi terkejut.

"Hikss.. hiksss" Bian terus saja menangis dengan mata tertutup, biasanya jika seperti ini Bian mengalami mimpi yang buruk hingga tanpa sadar ia menangis.

Jefran tidak tau harus apa, pada akhirnya dengan refleks ia mencium kedua mata Bian dan wow Bian langsung menghentikan tangisnya dan membuka matanya.

"Ada apa hm? Ada yang sakit?" tanya Jefran saat melihat Bian sudah tenang.

Bian menggelengkan kepalanya, ia terbengong dengan mata yang terus menghadap ke dada Jefran. Sudah menjadi kebiasaan Bian jika ia mimpi buruk maka ia akan diam terus menerus dan berubah menjadi manja.

"Baby?" panggil jefran lembut namun tidak ada jawaban dari Bian. Yang ada tarikan di jas belakangnya semakin kencang.

"Hei baby" lagi-lagi Jefran memanggilnya namun kali ini dengan mengelus pipi chubby Bian.

Bian mendongakkan kepalanya, ia melihat orang di depannya sangat tampan bahkan melebihi artis-artis Bollywood.

"Ian mau susu" pinta Bian tanpa malu-malu, padahal ia tidak mengenal orang di hadapannya ini.

"Nanti di rumah yaa" kata Jefran tatapan matanya sangat teduh.

"Mau sekarang... hiksss" sudah di bilang jika Bian bangun tidur dalam keadaan seperti ini ia akan sengat sensitif dan manja.

BIANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang