Asisten Pribadi 🔞

831 23 9
                                    

Bright
x
Mew

Bright : 27 tahun
Mew : 30 tahun

"Peach, minta Mew masuk ke ruangan saya sekarang" Bright mematikan panggilan.

"Mew, tuan muda nyuruh anda masuk ke ruangannya sekarang" Peach kelelahan. Kalian bayangin, Peach tingkat 15, Mew tingkat 8.

"Baiklah, aku akan pergi ke ruangannya sekarang" Mew beranjak pergi ke ruangan tuan muda nya itu.

tok tok tok

"Masuk" Bright menyimak dokumen di atas mejanya itu. "Iya, tuan muda manggil saya?" Mew masuk ke ruangan Bright.

"Ga usah manggil aku tuan muda, phi" Bright melihat Mew dengan tatapan 'pengen terkam'.

"Ga bisa tuan karena ini adalah arahan" Mew menundukkan pandangannya. 'Ga usah liat kayak gitu, bisa ga? Pengen gw nampar aja si Bright ni' gumam Mew dalam hati.

"Ah, kalo begitu.." Bright melihat Mew yang masih utuh berdiri di sana hanya nyengir dikit.

"Phi Mew" Bright memanggil Mew supaya mendekat. "Apa tuan muda?" Mew yang mendengar itu langsung mendekat.

"Duduk sini" Bright menepuk pangkuannya agar Mew duduk di sana. "T-tapi.." Mew agak ragu. Bukannya iya ragu untuk duduk di sana tapi karena dia tahu bahwa akan terjadi perkara yang tidak diingini akan berlaku.

"Apa kau takut, phi?" Bright tersenyum mesum. Mew menggelengkan kepala nya. "Bukan begitu tuan muda" Mew mencari alesan.

"Ah, apa kau takut anakmu akan datang ke kantor ku, terus memutuskan pertunangan kami, begitu?" Bright masih me coba memujuk Mew.

Mew menganggukkan kepalanya. Tanpa berkata, Bright menarik Mew duduk di pangkuannya. "T-tuan muda" Mew kaget. Dia mencoba melepaskan dirinya dari pangkuan itu.

Mew mengoyangkan bokong nya untuk melepaskan diri. Tanpa Mew sadari, 'adik' Bright sudah terbangun dari mimpinya.

"Apa kau sengaja membangunin 'adik' ku, phi?" Bright menatap Mew dengan penuh nafsu.

"A-aku g-ga s-sengaja" Mew ketakutan. Bright akhirnya membawa Mew ke ruangan pribadinya yang tidak diketahui sesiapa pun.

Hanya Mew yang mengetahui ruangan itu.

Bright membaringkan Mew di ranjang King size itu. Bright mengukungnya. "Tuan Muda, ini salah" Mew mengingati Bright bahwa dia akan menjadi bapa mertua kepada Bright. Bukannya istri kepada Bright.

"Ah, ini tidak salah, sayang.. lagipula, aku menyukai tubuhmu berbanding tubuh anak mu itu" Bright mengelus pipi Mew dengan lembut.

"Kau hanya melakukan sex dengan ku hanya karena tubuh ku aja, kan?" Mew ingin memastikan tidak ada perasaan cinta terhadap dirinya. "Semestinya tidak, phi.. Aku menyukai tubuh mu dan mencintaimu, phi Mew.. Aku udah incar phi dari aku sekolah" Bright menjelaskan nya.

"Terus, kenapa kau bertunang sama anak ku kalo kau mencintaiku?" Mew inginkan kepastian.

"Aku dipaksa phi.. AKU DI PAKSA PHI!" mata Bright mengeluarkan cairan bening. Mew mengusap carian bening itu. "Tidak ada orang memaksa mu untuk menikahi anak ku, tuan muda" Mew menarik Bright ke dalam pelukannya.

Bright melepaskan pelukan itu. Menatap mata Mew dengan tulus. "Aku mau melakukan sex dengan mu, phi" Bright menarik celana Mew dan melemparnya ke sembarangan.

Mew sekarang separuh telanjang. Bright melepas celananya. Dia menarik Mew mendekat. Tanpa pelumas, Bright memasukkan miliknya dengan sekali tusuk.

"AGHH! SAKITT! KELUARIN PUNYA MU, TUAN!" Mew berteriak kesakitan. Bawahnya seakan dirobek dengan pisau yang tajam.

"Shh, kau ikuti aja permainan ku" Bright menggerakan pinggulnya perlahan. Tempo itu semakin melaju. "Ahh- hmmp- sakithh- akhh- brighthh-" Mew mendesah antara kesakitan dan keenakan.

"Ahh- brighthh- aku mau keluar!" Mew yang udah ga tahan, mengeluarkan cairannya.

Bright masih menggerakkan pinggulnya. Bright udah sampai kemuncak. Dia mengeluarkan cairannya di dalam Mew.

Bright membaringkan dirinya di samping Mew. Memeluk Mew dari belakang.

"Phi, aku mau minta maaf sama kamu karena udah ngemainin perasaan anakmu" Bright memeluk Mew erat. Dia menangis.

Mew membalikkan tubuhnya. "Kamu ga salah, Bright.. Hanya saja aku yang bodoh karena membiarkan kamu tersiksa.. Maafin aku yaa" Mew mengusap pipi Bright. Mew menunjukkan senyuman manisnya.

"Kamu manis, phi.. Haihh, kenapa aku tidak nikahin phi aja" Bright merutuki dirinya yang bodoh. Mew terkekeh perlahan.

"Kalo aku hamil, aku bakalan minta cerai sama pasanganku dan akan menikah dengan mu, Bright" Mew masih menunjukkan senyuman manisnya.

"Oh iya? Kalo begitu, aku berdoa supaya benihku kekal di sana, phi" Bright tersenyum mesum. "Iya iya.. ayo tidur" Mew menutup matanya. Bright juga menutup matanya.

Dan mereka terbuai di alam mimpi..

-end-

.

.

.

.

.

//gimana? ga jelas ya kan? Aku juga sama.. jangan lupa vote, komen dan share ke temen kalian ya.. luv you

Mew Suppasit harem bottom (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang